LNVerenne
[18+]
Menghabiskan hidupnya dengan wujud dan watak dari Gilang-sang Ayah. Dissen jiijik dengan wajahnya, Dissen muak dengan kebiasaannya, Dissen benci bagaimana ia bisa memahami bagaimana Ayah berpikir, bagaimana Ayah mengambil keputusan, alasan mengapa Ayah bereaksi.
Dissen benci itu semua.
Hidup dengan wujud sosok yang dibenci. Hidup bagai kutukan.
Bila alam semesta mengutuknya dengan cara seperti ini. Baiklah, Dissen bersumpah tidak akan mencintai salah satu bagian dari alam semesta, kaum Adam.
Lebih baik ia mati menjadi bangkai tua di dalam rumahnya, ketimbang menghabiskan hidup bersama pria pemarah yang menuntut wanita harus sempurna.
Hingga sesosok laki-laki dengan hoodie datang di sebuah minimarket, membayari seluruh belanjaan Dissen dengan sebuah black card. Dengan tutur katanya yang menggelitik, sangat berhati-hati untuk melontarkan sebuah kata di hadapan wanita yang menurut dia, wujudnya sangat tidak manusiawi sempurna.
Hoodie hitam dengan misterinya, dengan ambisinya, dengan perjuangannya.
Apakah sumpah Dissen hanya semurah belanjaan bulanan?
β οΈSelfharm | Suicidal thoughts | Daddy issues | Anger issues | Harsh words
β οΈDiminta kebijakannya dalam membaca
#3 non-fiction [14/11/2025]