Zara Camelia Putri akhirnya berhasil masuk jurusan impiannya, Sastra Indonesia, meski harus melewati banyak pertentangan dari orang tuanya. Di kampus, ia hanya ingin fokus kuliah dan menjalani hidupnya dengan tenang. Namun, semua berubah ketika ia tanpa sadar semakin dekat dengan Mohan Argientara, mahasiswa hukum yang terkenal dingin dan galak. Zara yang awalnya takut padanya, perlahan menyadari bahwa Mohan bukan seperti yang orang-orang katakan. Justru, dia selalu ada setiap kali Zara berada dalam masalah. Di sisi lain, ada Fatah Pradikta, sahabatnya sejak SMP, yang selama ini diam-diam menyimpan perasaan padanya. Fatah ingin menjaga Zara, tapi ia juga tidak bisa menahan rasa cemburunya saat melihat Zara dan Mohan semakin dekat. Dan yang lebih rumit, ada Aqeela Szasmita, cewek yang terang-terangan mengejar Mohan dan tidak segan-segan memperingatkan Zara untuk menjauh. Zara hanya ingin hidupnya tenang, tapi hatinya malah semakin kacau. Sejak kapan kehadiran Mohan jadi begitu penting baginya? Dan... apa ini artinya dia mulai menyukainya? "Terkadang, cinta datang di saat yang tidak terduga."

"Akan ku kejar cintamu secara ugal-ugalan, tapi elegan dan gak kelihatan kalau aku yang suka duluan" -Nabila Khansa Sananta

"Move on bukan tentang melupakan, tapi tentang mengikhlaskan seseorang untuk pergi dari kehidupan kita. " -Laras Diandra Pradita "Aku yang salah, maaf sudah memanfaatkanmu untuk bisa lebih dekat dengannya. " -Raka Adhityakara "Perasaan memang tak bisa untuk dipaksakan. Tapi saya yakin, saya bisa membuatmu melupakan dia!" -Dafa Tirta Anggara "Kenapa gak jujur aja sih? Gue gak bakal marah kalau kalian jujur dari awal! " -Gea Sabrina Berawal dari sebuah persahabatan, yang mengakibatkan Laras memaruh perasaan kepada Raka. Namun tak disangka Raka malah jadian dengan sahabat Laras yang lain yaitu Gea. Di balik peliknya hubungan mereka Dafa datang membawa secarik rasa untuk Laras. Apakah Laras menerima Dafa? Atau masih ingin memperjuangkan Raka? Bagaimana sikap Gea jika tahu semuannya?

Cinta itu nyata dan bisa terjadi kepada siapa saja. Termasuk aku yang mencintai sosok idola banyak orang. Lucu bukan ? Seorang fans mencintai idolanya? Namun itu yang aku rasakan mau bagaimana lagi cinta dayang tanpa memilih siapa yang akan dicintainya ? Dan kalian tahu aku ini seorang pengecut yang tak berani menunjukan rasa cinta itu, padahal orang yang ku cinta berada disekelilingku. Aku hanya mampu memberinya puisi, sarapan, ucapan semangat, dan juga ucapan selamat jika ia meraih sebuah gelar juara. Aku melakukan itu semua tanpa memberi tanda siapa aku. Biarlah begitu jika aku dan dia jodoh kita pasti bertemu entah kapan itu. Satu yang pasti cinta ku akan selalu tumbuh untuknya. ~Eka Prisilia Rahyana Siapa sebenarnya kamu? Tulisan-tulisanmu membuatku penasaran dengan wajahmu. Sarapan yang kamu kirimkan begitu lezat. Aku selalu menikmatinya. Jika aku bertemu denganmu ingin rasanya ku ucapkan terima kasih banyak. Berkat tulisan-tulisan itu aku menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup ini. Apakah kamu tahu tanpa kamu sadari aku telah jatuh hati ke kamu? Aku harap kita akan segera bertemu dan mengungkapkan rasa ini satu sama lain. Aku mencintaimu walau kita belum pernah bertemu. ~Ernando Ari Sutaryadi Aku mengenalmu jauh sebelum kamu mengenalku jauh sebelum pertemuan pertama kita. Rasa itu hadir jauh sebelum kita bisa sedekat ini. Namun sayang ketika kita dipertemukan ternyata kamu mencintai dia sahabatku, tak apa sebelum kata jadian diantara kalian terucap aku tak kan berhenti untuk mengejar. Aku akan tetap memperjuangkanmu sampai pada akhirnya lelah itu menghampiriku sendiri. ~Saddam Emmiruddin Gaffar