Serendipity
2 stories
Kata 3 Hati  by InnayahPutri
InnayahPutri
  • WpView
    Reads 70,804
  • WpVote
    Votes 3,960
  • WpPart
    Parts 8
[Versi Novel dari Crush] Kami bertemu untuk pertama kali di lapangan upacara dua tahunan yang lalu. Aku ingat betapa konyolnya aku siang itu. Memakai atribut serba aneh dari ujung kaki sampai ujung kepala hanya demi memenuhi budaya pembodohan bernama ospek. Karena terlambat, kami kena hukum bersama saat itu, dan dengan gaya sok pahlawannya, dia membelaku di depan kakak panitia OSIS. Waktu aku tanya kenapa dulu dia sampai senekat itu, dia akan menjawab dengan kerlingan mata, kemudian bibirnya yang tipis kemerahannya akan tersenyum miring. - Thalia Kalau bertanya siapa dia pada sebagian besar murid perempuan SMA Persada Mandiri, maka kebanyakan dari mereka akan mengatakan bahwa Thalia adalah sosok murid sombong yang enggan bergaul dengan siswi lain. Tetapi murid laki-laki akan menjawab tanpa ragu, kalau posisi Thalia hampir setara dengan Dewi Aprodhite yang tidak sengaja jatuh ke dunia yang fana ini. Siapa yang nggak setuju kalau Thalia itu cantik? Tapi cuma satu orang yang berjuang mati-matian untuk mendapatkannya. -Dhanu Tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan. Aku sudah sering mendengar kalimat itu. Mulanya, aku menertawakannya. Aku selalu merasa bahwa aku tidak akan terjebak pada prinsip bodoh tersebut. Sampai suatu hari, Dhanu muncul di balkon rumah ini. Menghabiskan malam-malam kami dengan jokes recehnya. Segalanya baik-baik saja pada awalnya, sampai dia menghancurkannya dengan sebuah pelukan dan kalimat sederhana yang seharusnya normal-normal saja dilakukan seseorang kepada sahabatnya. -Najla
SERENDIPITY by Eriscafebriani
Eriscafebriani
  • WpView
    Reads 3,856,747
  • WpVote
    Votes 176,201
  • WpPart
    Parts 25
(Telah Terbit dan Difilmkan) --- Dulunya, Arkan dan Rani adalah sepasang kekasih. Tiba-tiba, di sebuah taman kota, Arkan mengikrarkan bahwa mereka harus berpisah. Dua bulan telah berlalu. Sekarang, meskipun mereka satu kelas, Arkan tidak pernah lagi menyapanya. Kadang, memang selucu itu: mereka yang dulu bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol tentang apa pun, kini bahkan tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan 'hai' atau 'selamat pagi'. Rani tahu Arkan membencinya. Rani tahu ini kesalahannya. Tapi Arkan seharusnya mendukungnya. Dia sedang berusaha bertahan hidup. Dengan segala kemampuannya, dengan segala perisai dan kekuatannya, Rani berusaha bertahan dan berdiri tegak. ---- Novel ini telah diterbitkan Desember 2016 oleh Penerbit Inari dan difilmkan.