Kisah tentang seorang anak perempuan yang mempunyai ayah yang bersikap dingin padanya dan terjadi tragedi yang membuat Nabella meneteskan air matanya

Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan bukan? Lalu mengapa kita harus risau akan hal itu? Kalo emang kita berjodoh, dari sudut bumi manapun, Tuhan akan mempertemukan kita dengan caraNya. Lalu bagaimana dengan Adhan dan Nayya? Apakah mereka harus menyerah pada takdir? Apakah mereka harus merelakan kebahagiaan mereka demi orang? Bukankah takdir bisa dirubah jika kita mau berusaha dan berdoa? Kenapa tidak coba dilakukan? Iya iya, Adhan pasti selalu memperjuangkan Nayya, pasti dan harus. Iyaa, Nayya pasti selalu berdoa pada Tuhan bahwa nama Adhan selalu ada setiap kali ia berdoa. Lalu bagaimana? Apakah Tuhan berpihak pada mereka berdua? Jadi begini, Tuhan maha membolak-balikkan hati manusia, tak usah takut, kita hanya perlu berserah dan berikhtiar.

Gua seorang GEMERS sejati setiap waktu kosong pasti gue isi dengan bermain game. Itu hobby gua yang muncul sejak ayah udah ninggalin gua dan ibu gua, itu salah satu cara gua buat ngelupain ayah gua Haha.. Kedengerannya sih konyol kalo gua ngelupain ayah gua dengan cara main games gitu tapi mau gimana lagi dari pada gua ngelakuin hal yg negatif kan? Oh ya sampe lupa, kenalin nama gua Miko Hendrawan usia gua 15 tahun masih muda kan? Hahaha. Saat ini gua tinggal berdua sama Ibu gua, nama Ibu gua Ratna Alena Soal ayah gua?.........

[SEDANG REVISI] Mitosnya gamers sama kpopers itu gak akan pernah bisa akur gimanapun caranya. Katanya sih udah hukum alam. "Kpopers? Makanan apaan tuh gapernah denger" -gara "Gamers tuh musuh bebuyutan gue!" -aleta "Jadi laki kok lenjeh amat. Segala nari lagi, fix cowok jadi jadian!" -gara "Cowok kok sukanya nyinyir. Situ laki apa banci?" -aleta "Sampe gak ada seorangpun di bumi gue tetep gabakal mau sama nenek lampir!" -gara "Dikira gue mau gitu sama buto ijo? Gak akan!" -aleta Lalu, bagaimana jika seorang gamers dan kpopers disatukan karena takdir alam sudah muak melihat dua kubu saling bertengkar? Next??? Warning: bahasa non baku.