Bintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "Jadi malas renang" gumam Darel membuat Bintang tertawa. "Gak mau nurutin anak nih ceritanya?" Tanya Bintang menggoda Darel. Darel dengan cepat menggeleng agar tidak menimbulkan fitnah. Masa baru baikan udah ada masalah lagi. Kan gak lucu. "Mau kok! Cuman lagi pengen manja aja sama kamu" jawab Darel tersenyum hambar dan Bintang menggelengkan kepalanya geli. IKUTI KESERUANNYA TERUS!!!! Imperfect Young Papa > Young Papa

"Jangan terlalu jual mahal. Saya cicil baru tahu rasa kamu!" Markonah Juniwati gadis polos dan tengil jatuh cinta pada pandangan pertama saat sebuah insiden tidak terduga yang dilakukan sahabat oroknya membuat dirinya harus berurusan dengan laki-laki yang membuat getaran dan dentuman pada bagian jantungnya.

[Ps: Baca cerita ini sampai konflik, semakin menuju konflik semakin asik] "Nggak! Gue nggak mau!" bantah Vega. "Kalau gue yang mau sama lo gimana?" Aksa mendekat, semakin mengikis jarak. *** Vega Jolana pindah ke sekolah SMA Atmajaya, kepindahannya bukan karena tak beralasan. Vega ingin tahu siapa orang yang membuat sahabatnya terkapar di rumah sakit selama dua tahun. Selain berurusan dengan orang-orang berpengaruh di SMA Atmajaya, rupanya ia harus berurusan dengan Aksa Garendra sosok Ketua OSIS yang sangat menyebalkan. Tapi entah mengapa perlahan masalah demi masalah mulai menimpa hidup Vega. Yang menjadi pertanyaan; Apakah Vega mampu menemukan siapa orang yang telah membuat sahabatnya koma selama dua tahun? [Disclaimer: Cerita ini murni dari pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan nama, tempat, tokoh itu bukan unsur kesengajaan.]

17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] "Turun." "Di luar hujan, Marvel!" "Gue gak peduli. Turun." ucap Marvel menatap Alletha dengan wajahnya yang tanpa ekspresi itu. Bagaimana bisa Marvel tidak berekspresi apa-apa saat adalah seorang Alletha Moeremas di sebelahnya? Alletha menatap manik Marvel beberapa detik sebelum benar-benar turun dari dalam audi Marvel dengan plastik putih berisi alat-alat melukis miliknya. Berlari ke arah halte karena hujan yang masih terus turun sejak tadi. "Lo bakal nyesel nurunin gue disini, Marvel." desis Alletha dengan kedua tangannya yang mengepal kuat. - - - Full descriptions bisa cek dikarya aku yg berjudul "HOTTEST" bagian A.M