Gue yakin gue dijebak. Gue rasa mereka sudah tahu kedok busuk kita yang ingin mensabotase kampanye. (Vivian) Gue benar-benar tidak sudi kalau kita beneran terpilih dan menjadi bagian jadi mereka! (Pradipta) Gue pastikan organisasi yang lo bangga-banggain itu akan tetap gagal regenerasi dan berakhir jadi artefak di sekolah ini. (Anastasya) You know it's just a game, right? Siapa pun yang mau bertahan dan menang, harus rela mengorbankan sesuatu. (Kaisar) Melihat dari cara lo dari awal kampanye, gue yakin dengan kesimpulan gue kalau lo memang nggak niat menang. Jadi, gue rasa lo bukan ancaman serius buat gue. (Atlas)

Gue tahu manusia tidak hidup sendiri di alam semesta ini. Tapi siapa sangka, saat ini makhluk luar angkasa yang menyamar menjadi siswa tampan berseragam sma, sedang makan mie gacoan di kantin sekolah gue. "Singkat saja, lo dari planet mana?" "Planet?" Gue mengangguk. "Menurut Martin Rees dalam artikel Very Alien Intelligence tahun 2015, kecerdasan alien itu bisa jadi sangat berbeda dari manusia, bukan otak biologis seperti manusia pada umumnya, melainkan otak mereka itu seperti entitas mesin atau sistem yang jauh lebih maju. Jadi gue yakin lo tidak sebodoh itu untuk tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan sederhana gue barusan." Kalev mengangguk paham, kemudian kembali mengunyah gacoan level 5 nya. "Oke, kalau begitu, gue tanya sekali lagi. Kalev, lo berasal dari planet mana?" "Dari Bikini Bottom." "Fuck you, Kalev!"