Deskripsi: Takdir seakan ingin terus mempertemukan Jelita dan dengan ketua BEM kampusnya, yang selalu berpenampilan cupu Laksmana. Namun, satu pertemuan terburuk membuat keduanya tidak mungkin terpisah. Jelita dan Laksmana harus merahasiakan status pernikahan mereka, meski perasaan yang perlahan tumbuh mempersulit keduanya. *** Miss Kampus adalah predikat sekaligus prestasi yang Jelita banggakan karena menjadi bukti menandakan kecantikan dan kepintarannya. Alas, satu demi satu keadaan membuatnya terus bertemu dengan Laksmana yang menjabat sebagai ketua BEM kampus mereka, mulai kecelakaan yang membuat mereka harus rela kehilangan ciuman pertama, hingga dikepung warga sekitar dan diminta menikah di tempat yang kemudian menjadi rahasia mereka berdua. Di balik semua kejadian itu, sikap Laksmana yang kerap baik dan selalu berhasil melindungi Jelita membuatnya deg-degan. Mau tidak mau, Jelita harus mengakui perasaannya tergerak dan lambat laun luluh atas ketulusan pria itu. Namun, dengan status sebagai mahasiswa dan masing-masing prestasi yang keduanya punya, apakah Jelita dan Laksmana berhasil menjaga rahasia mereka?

Sudah terbit dan tersebar di seluruh Gramedia Indonesia -Satu dari seratus sekian hati yang pernah singgah. Kamu, yang terakhir kalinya yang bakal singgah disini, selamanya. Ini cerita tentang Gibran Dirgantara dan Azzura Arabela. Gibran yang dijuluki sebagai playboy sejati serta Abel yang di juluki sebagai rentenir kelas. Gibran yang doyan gonta-ganti pacar setiap harinya. Baginya, satu pacar saja tidak cukup untuknya. Namun, dari sekian banyaknya jajaran para pacarnya, Gibran tidak pernah yang namanya jatuh hati kepada mereka sedikitpun. Namun, semuanya jadi berbeda saat akhir-akhir ini ia dekat dengan Abel, atau bendahara kelas yang selalu menagih uang kas setiap kali Gibran bertemu dengannya. Menunggak uang kas, mengganggu Abel, serta menggoda Abel sudah termasuk kesenangannya sendiri. Dengan alih-alih, agar bisa dekat dengan Abel meskipun dengan cara yang tidak damai. Hanya dengan cara inilah yang mampu mendekatkan Gibran kepada Abel. Tanpa mereka sadari, mereka saling menaruh rasa satu sama lain.Gibran yang pintar menutupi perasaannya, serta Abel yang tidak tahu cara mengutarakan perasaannya. "Lo sederhana, tapi gue suka." Suatu ketika, saat Gibran sudah mendapatkan semuanya. Badai besar menghantam diantara hubungannya. Kesalahpahaman yang membuat hubungannya renggang. Banyak pengorbanan yang Gibran lakukan untuk Abel. Namun, gadis itu masih di hantui kesalahpahaman tersebut yang membuat dirinya enggan untuk menatap Gibran lagi. Sulit untuknya mempercayai Gibran lagi. Lalu, bagaimana dengan semuanya? Akankah hubungan Gibran dengan Abel akan usai? Ataukah Abel tetap bertahan di tengah badai tersebut? Apakah penyebab renggangnya hubungan mereka? Kesalahpahaman yang sulit untuk dibuka jalan keluarnya akankah bisa menyelesaikan semuanya? Note☞cerita ini ada bumbu-bumbu humor dari pemeran pendukung. Hiburan yang tersajikan di cerita ini sebagai pemanis masa-masa SMA mereka. Start, Maret 2021 Finish, September 2021 HAPPY READING ALL♡

Perhatian!!!! Ini cerita aku buat sendiri!! Jadi kalau ada cerita yang sama entah alur ceritanya,nama orang atau apapun itu bukan aku yang plagiat tapi mereka Terimakasih:)) Dipublish : 26 Januari 2019 Selesai : 12 Juli 2020 Sudah terbit di Penerbit Cloudbookpublishing. [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA] Beberapa part sudah di hapus, versi lengkap ada di novel!! ******************************************** Alea mendengus kesal "Ah Masa bodolah!Ga peduli!!!" Katanya sedikit berteriak lalu segera berbalik hendak pergi Sarka menarik lengan gadis di hadapan nya dengan satu sentakkan membuat gadis itu memekik kaget dan kembali menghadap kearahnya "Lo pacar gue" Ucap Sarka to the point wajah nya terlihat sangat datar dan tenang Alea membulatkan mata sempurna bibir tipis nya sedikit terbuka,jelas-jelas ia bukan gadis bodoh yang tidak mengerti apa maksud dari perkataan seniornya ini buru-buru ia segera menyadarkan diri dari keterkejutan nya "Ishh!apa-apaan sih ka!Gajelas banget!Lagian aku gamau!" Alea mengibaskan tangan nya seraya menggelengkan kepalanya cepat Sarka mengangkat bahu tidak peduli "Gue ga nanya lo mau atau ga" cowo itu menatap gadis di hadapan nya datar "You Are minehu Alea Quensha!" Lanjutnya dengan nada suara yang sudah sedikit meninggi membuat semua perhatian murid-murid yang berada di koridor menatap ke arah mereka Sekali lagi Alea di buat melongo dengan tingkah seniornya yang satu ini ia membuang nafas kasar memperhatikan beberapa murid lain yang memperhatikan mereka "Serah-serah!" Finall nya lalu segera berbalik ke arah kelasnya tidak ingun meladeni kaka kelasnya yang sepertinya mengidap penyakit jiwa. Rank 1 In #Fiksiremaja Rank 1 In #Watty2019 Rank 1 In #Alea Rank 1 In #Lion Rank 1 In #Sarka Rank 1 In #mostwanted

WARNING [17+] "Cowok lo itu penjahat kelamin. Lobang mana aja, dia masukin. Hati-hati aja lo jadi pacarnya, Damas. Bisa-bisa keperawanan lo ilang dimasukin dia. Atau emang udah ilang, ya?" ceplos Ikbal. "Damas nggak gitu! Lo kalo nggak tau apa-apa mending diem aja! Dasar, Banci!" Ikbal yang dikatai 'banci' pun meradang. Dia sangat senang memanasi cewek dihadapannya itu. Cewek sok sabar dan sok tegar yang kalo ngeliat pacarnya sama cewek lain bukannya mencak-mencak marah dan ngambek justru malah memasang senyum manisnya. "Lo nggak tau 'kan? Damas ceweknya banyak! Nggak cuma lo doang, Nav. Justru lo nih yang nggak tahu apa-apa." ucap Ikbal sembari senyum miring. "Damas nggak gitu!" "Naif banget sih lo, Nav. Ckckck," "Pergi lo dari sini, Bal! Pergi!!" teriak Navya didalam kelasnya. "Inget kata-kata gue, Nav. Damas ceweknya banyak!" **** Percakapannya dengan Ikbal tadi siang saat pulang sekolah, masing tergiang jelas dipikiran Navya. Seharusnya, Navya tidak perlu memikirkan ucapan Ikbal. Dia sangat percaya dengan pacarnya itu, Damas. Tapi, kenapa susah sekali sih untuk Navya biar nggak inget ucapan Ikbal? Penjahat kelamin. Keperawanan ilang? Ceweknya banyak. Navya nggak bisa buat nggak mikirin ucapan Ikbal.

Harga diri Ana jatuh pada titik terendah. Ana harus menerima kenyataan bahwa kantor baru tempatnya bekerja dipimpin oleh sang mantan. Jika hanya sekedar mantan tidak masalah, namun dia adalah sosok mantan yang pernah Ana khianati dulu. Dia adalah Saka. Keyakinan yang Ana pegang teguh sejak lama bahwa ia telah move on perlahan-lahan memudar. Saka begitu dingin, namun sikap dingin itu selalu mampu menarik perhatian Ana. Pertemuan setelah sekian tahun ini membawa Ana pada sebuah kata menyesal. Ana menyesal pernah mengkhianati Saka. Capek-capek move on dari mantan, Eh, ujung-ujungnya menikah.