BELUM REVISI!!! Pernikahan dini hasil dari perjodohan dadakan memang terdengar tabu di era modern seperti ini. "Remaja SMA berumur 16 tahun menikah karena dijodohkan," mungkin itu yang akan menjadi headline di majalah atau sebuah koran. Tapi tenang saja, semua itu hanya sebuah terkaan belaka. Semuanya telah aman terkendali dan tertutup. Lea dan Leo, kedua murid yang terpaksa menikah muda. Keduanya satu sekolah namun tidak saling mengenal dekat sebelumnya, bertegur sapa saja tidak pernah. Namun tiba-tiba dinikahkan, jangan bayangkan gedung mewah dan gaun indah. Semuanya tidak ada. Hanya berbekal seragam sekolah dan salah satu ruangan di rumah sakit, kedua murid SMA itu telah sah menjadi sepasang suami istri. Tidak apa-apa, semua ini demi kebahagiaan orangtua masing-masing meskipun keluarga besar dari kedua belah pihak tidak ada yang diberitahu sebelumnya. Dan bertingkah seolah-olah tidak mengenal di sekolah bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan ketika sudah menikah. Lanjut prolog ya ;)) Follow jangan lupa ****** Dilarang plagiat dengan dalih apapun, tanpa persetujuan penulis sama dengan pelanggaran hak cipta! Cerita ini dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta. ****** PS: Mengandung kata kata non baku, ada sebagaian kata yang tidak sesuai dengan KBBI. Dimohon kebijakan pembaca :) 15 Januari 2018

[Sudah Terbit] Aku tau cerita tentang cowok dingin itu basi. Tapi mungkin, kalian ingin mengetahui, bagaimana perjuangan Aletha yang selalu berusaha mencairkan es yang ada di dalam tubuh si manusia jelmaannya. Dan mungkin, kalian ingin membaca, tentang Alfa yang selalu bersikap dingin kepada Aletha. Ah ya, hampir lupa. Kalian juga mungkin ingin tau, bagaimana terlukanya hati Aletha ketika Alfa hanya menganggapnya sebagai figuran. Dan satu lagi, mungkin kalian juga ingin membaca tentang Bastian yang selalu ada disaat Aletha butuh. Ah, mungkin Erik dan Clarisa bisa mengingatkan Alfa dan Aletha terutama kalian, tentang pahitnya cinta. Terakhir. Mungkin kalian juga ingin mengetahui, bagaimana perasaan Aletha ketika perjuangannya tidak dihargai. -Impressed- dipublikasikan : September, 2017

(USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM.MEMBACA!!) Nadira, gadis polos yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta. Memilih antara berjuang juga melupakan. Cewek itu berusaha membuat Raka-cowok yang dicintainya, itu jatuh cinta juga padanya. Raka seringkali menyesal mengenal cewek barbar itu. Selalu memaksa agar mencintai cewek itu. Hingga sampai akhirnya Raka menyerah dan mau menerima Nadira sebagai kekasih nya. Ini kisah NadiRaka. Tentang mereka yang sangat bertolak belakang. Raka yang dingin dan Nadi yang kelewat gila. Kisah mereka yang menjalin hubungan, tanpa ada dasar cinta dari Raka. Hingga saat Nadi ingin menyerah. Raka berubah. Kenapa? --------- "Nadi bakal loncat sekarang!!" ucap Nadi sedikit berteriak. Mata Raka membulat sempurna. "Jangan gue mohon jangan." Raka berucap pelan. "Apa Nadi nggak denger? "Nadi berteriak. "Gue mohon lo jangan loncat,"ucap Raka sambil menangkup tangan nya di depan dada. Mata Raka membulat dia bingung harus bagaimana keringat dingin mulai membasahi tangan nya. "Baik lo mau apa dari gue hah?!" ucap Raka sedikit berteriak. "Nadi mau Raka jadi pacar Nadi! "Ucap Nadi setengah berteriak. "Hah?! Nggak gue nggak mau. Lo jangan maksa dong!" Raka menahan amarah nya. "Yaudah kalo nggak mau juga!" Nadi menaikan satu kaki nya lagi hingga kini kedua kaki nya ada di atas pinggiran tembok sumur. Tanpa Raka tau kaki Nadi sudah bergetar karena ketakutakan. Raka mengacak rambut nya frustasi. Apa dia harus ikut bunuh diri juga? Dan loncat ke sumur itu. Baiklah ini keputusan nya. "Oke gue mau jadi pacar lo."Raka berbisik pelan. Bahkan sangat pelan. "Nadi nggak denger ya! Yang keras ngomong nya! "Ucap Nadi setengah berteriak. Raka berdecak sebal . "GUE MAU JADI PACAR LO!! "Ucap Raka berteriak. --

"Eh lu anak cewek nontonnya naruto, kayak gua dong nontonnya Zaskia Gotik" - abang gua "Lu mau tau kenapa gua suka nonton naruto daripada Zaskia Gotik?" - gua "Kenapa?" - abang gua "Karena gua lebih suka seribu bayangan daripada seribu alasan" - gua