NurdiantiAnti
Saat Aku tau jika pernikahan ini dilakukan hanya karena sebuah tuntutan tanpa Cinta mungkin aku berpikir dua kali untuk melakukannya. Mungkin kau sangat mencintainya hingga saat menikahi diriku engkau masih belum bisa melupakan dirinya.
"Apa arti pernikahan ini untukmu kak? " tanyaku padanya, dari dulu pertanyaan ini terasa keluh saat aku ingin mengucapkannya tapi hari ini aku berusaha melontarkan ucapan itu padanya.
"Bagiku ini hanya formalitas, aku hanya ingin memberitahu dia bahwa aku bisa menikahi perempuan yang lebih baik darinya. Tapi, aku salah cintaku padanya sampai sekarang tak bisa meredup." jawabnya dengan suara serak. Aku tau dirinya tak sanggup menjawab pertanyaanku. Tapi ia berusaha untuk jujur.
"jadi, aku hanya pengganti dia. Jika begitu aku hanyalah perempuan yang akan terus mengharapkan rembulan." ucapku sambil terus menahan sakit yang selama ini terus kependam, air mataku terus mengalir membasahi pipiku.
Dia terpaku dan menatapku dalam. Lalu kulihat diriku sudah dalam pelukannya. "maaf... Aku tak bisa terus menyakiti hatimu." ucapan itu membuatku merasa bahwa aku akan pergi dari kehidupannya.
Penasaran dengan kelanjutan cerita Ayana dan Arsya. Baca cerita lengkapnya di Merindu Cahaya Rembulan.
Syukron 🙏🙏🙏