Akan aku kisahkan kau, cerita anak lelaki dan kehilangan-kehilangannya. Seberapa matang usianya hingga ia bukan lagi anak lelaki, ia tetap seorang anak. Anak dari Bumi dan seisinya. Anak, dari kehilangan-kehilangan.

keadaan dimana waktu mengubah segalanya, bukan waktu nya yang salah bukan keadaan pula yang ingin aku ceritakan tapi perubahan yang disebabkan waktu itu yang ingin aku bagikan

SEBUAH PEMIKIRAN FILOSOFI "There are more things in heaven and earth, Horatio, Than are dreamt of in your philosophy." - Hamlet (1.5.167-8) Orang paling bijak adalah orang yang mengakui bahwa dia tidak tahu. Bahwa kebenaran sejati selalu tersembunyi, dalam realita dan mimpi. Tapi aku ingin mengerti dunia. Mencari kebenaran dan segalanya. Kubiarkan pikiranku menyelami semesta. Bersama pikiran lain yang melakukan hal sama. So I let our mind, talk.

Sakit dan mati memang nggak akan bisa lepas dari kehidupan manusia. Terkadang di tengah sebuah jalan cerita, mau nggak mau penulis kudu bikin seorang tokoh sakit, cacat, atau bahkan meninggal dunia. Tergantung pakai sebab apa, tentu bukan yang mengandalkan ilmu santet atau tongkat sihir Harry Potter sih. Gimana mungkin The Fault in Our Star bisa menyayat hati kalau si Hazel nggak kena kanker? Gimana Sherlock bisa keren tanpa memakai kaidah forensik? Gimana Maze Runner dan segala jenis infeksi mematikan bisa dipelajari tanpa ilmu mikrobiologi? Dan yang paling langganan adalah psikiatri, hampir pasti akan dipakai di cerita model apa pun. Jadi bagaimana? Tertarik untuk membuat pembaca lebih memercayai dan menghayati ceritamu? Please, come and join me! p.s. Harap tenang, saya akan bikin dengan bahasa sesimpel mungkin. Kalau masih ada pertanyaan, kolom komentar terbuka untuk kalian. Beberapa topik mungkin tidak terlalu berhubungan dengan trope cerita, tetapi semoga tetap menjadi manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Selamat membaca :)

Hanya Puisi-puisi sederhana dari seorang yang tak pandai berkata-kata dan bersembunyi di balik kata

aku terdiam dalam gelap. mencoba bangkit dari palungan terdalam. dimana kau? miliyaran tahun hidupku hanya kuberikan untukmu. angkasa membisu dalam kelabu sang malam. inikah aku bintang terendah yang takkan kau pandang? "Berikan aku sesosok teman." -Bocah "Waktu berbisik padaku 'saatnya berubah' maka inilah aku." -Semesta "Pandanglah bintang terendah yang kau bungkam." -bintang kerdil tanpa nama

welcome to my world<3 nggak bagus tapi mungkin sedikit bawa perasaan.

[SILAHKAN KOMEN APA YANG KURANG. REVISI AKAN DILAKUKAN SAAT CERITA SELESAI] PROLOG Ada yang bilang jika takdir itu sebuah ketentuan peristiwa yang terjadi dari semua sisi. Entah itu ukuran, tempat, maupun waktu. Segala sesuatu yang yang terjadi pasti ada takdirnya, termasuk manusia! Ketika Tuhan telah menentukan takdir seseorang percayalah jika itu yang terbaik. Bahkan, jika takdir menuliskan nama gue hanya sebagai kenangannya, gue yakin jika Tuhan punya rencana lain yang lebih indah. Jangan pernah mengeluh atau menangisi takdir yang loe punya, karna sesungguhnya semua yang loe miliki sekarang adalah titipan yang kelak harus loe relain buat kembali. -Dafadryan Dipetra Atharizz Saat pertama gue ngeyakinin diri buat ngejalanin hubungan sama Dafa, gue yakin kalau Dafa emang yang terbaik buat gue. Sampai takdir Tuhan ngebuat gue terpisah sama Dafa. Ini bukan soal jarak yang harus gue tempuh, tapi ini soal takdir yang gak bisa gue hindari. Gue coba buat berdiri sendiri tapi selalu gagal ditempat yang sama, sampai Tuhan kembali nguji gue dan gue ngerti semua yang udah terjadi harus gue relain. Semua yang hadir dalam hidup gue bukan buat menggantikan siapapun, tapi mereka punya tempat masing-masing dan gue punya alasan buat kembali ketempat yang sama tanpa ngerubah takdir yang udah Tuhan tulis. -Raina Khalica Milena

Menjadi seseorang yang misterius terkadang memang menimbulkan sejuta tanya. Bagaimana perasaan, kehidupan dan pandangannya. Introvert yang tidak banyak bicara dan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan isi hatinya dengan ucapan, melahirkannya menjadi seorang penulis yang baik. Inilah, Diary Seorang Introvert.

Sebatas barisan kata yang tak mampu dicecap asa.