pink
4 stories
Beauty by putrilagilagi
putrilagilagi
  • WpView
    Reads 2,248,113
  • WpVote
    Votes 181,908
  • WpPart
    Parts 37
"Woy! Nama lo?" teriak Gani dari depan pintu kelas. Cewek yang sedang berlari menjauhinya itu menoleh, tampak terkejut, namun sedetik kemudian ia tersenyum. "Gladis." Gani tersenyum. "Gue Gani." *** Bukan tentang cantik yang dibangun oleh kontruksi sosial. Itu tentang bagaimana kamu menghargai dirimu, dan menemukan apa arti cantik yang sebenarnya. Juga sampai kau menemukan mereka, orang yang bisa menilaimu dengan sebenar-benarnya. mereka... adalah dirimu sendiri... Sebagian besar, cerita ini diambil dari kisah nyata.
Abighea by karina_aolia
karina_aolia
  • WpView
    Reads 33,464,508
  • WpVote
    Votes 2,852,235
  • WpPart
    Parts 56
Abi sayang ghea, abi juga sayang vanya. Walaupun sayang abi pada vanya hanya sebatas teman, terkadang ghea sering merasa tidak berarti karna perlakuan abi yang selalu mengutamakan vanya. Ingin tau rasanya jadi perempuan yang pacarnya lebih mementingkan kebahagiaan perempuan lain? °°° Warning! Cerita ini banyak mengandung bawang + mengundang emosi 😸 [MINI SERIES ABIGHEA TAYANG 17 SEPTEMBER DI APLIKASI GENFLIX] [Sudah diterbitkan] [Part masih lengkap] a teenfiction by Karina_aolia
HATE BUT LOVE by cwoudy
cwoudy
  • WpView
    Reads 546,830
  • WpVote
    Votes 33,233
  • WpPart
    Parts 39
"Kayaknya setiap gue ketemu sama lo gue tuh selalu sial tau gak!" bentak Jason kasar. "Lo kira gue suka apa liat wajah lo? Bikin eneg, bahkan gue udah mau muntah sekarang" balas Keina tak kalah kasar Keina benci Jason karna sering mengusilinya, Jason juga benci Keina karna Keina susah diatur, maka Jason suka mengusili Keina.
BarraKilla by novaadhita
novaadhita
  • WpView
    Reads 14,216,593
  • WpVote
    Votes 1,062,860
  • WpPart
    Parts 64
LENGKAP! Follow akun ini sebelum baca🐧 Warning! Peringatan! Cerita ini bisa membuat kalian mengumpat, menangis, dan tertawa (jika satu SELERA)🍭 "Barr, aku juga nggak tahu kenapa Raden nyium aku." "Shit! Diem, Bego!" "Maaf." "Tahu nggak, kenapa gue nerima lo jadi pacar gue? Padahal lo yang nembak gue duluan di UKS dengan nggak punya malunya." "...." "Lo itu menyedihkan, Killa. Sangat menyedihkan. Gue selama ini cuma.... kasihan sama elo." "Barra, dada aku sakit." "See? Lo minta dikasihani lagi?" "Maaf." "Dan lo selalu mengatakan maaf biar lo semakin dikasihani." "Barra, kamu beneran mau aku pergi?" "Lo masih mau di sini? Nggak tahu diri banget. Habis ciuman sama suami orang, masih mau sama gue. Karena cuma gue yang bisa ngasih lo segalanya. Gue jijik sama elo." "Makasih, ya, udah mau jadi pacar Killa. Udah mau bahagiain Killa. Hehehe. Kita akhirnya pisah." "Gue nggak mau lihat lo lagi." "Hehehe." "...." "Barrabas Mahesa, makasih udah pernah jadi yang terbaik buat Killa." I loved, and I loved and I lost you. I loved, and I loved and I lost you. I loved, and I loved and I lost you. Titik tertinggi mencintai adalah tahu diri untuk menerima sebuah kehilangan. "Barra, kenapa cara kamu mencintai aku kayak gini?" • Demi kenyamanan Anda saat membaca, disarankan memfollow akun penulis terlebih dahulu. • Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dalam cerita ini tanpa izin tertulis dari penulis. Semua yang ada dalam cerita ini murni hasil pikir penulis, maaf jika ada kesamaan nama, tempat, karakter, dan sebangsa itu. Selamat membaca!