Ketika Dicky, sahabat Rimba, mengakhiri hidupnya, Rimba menghabiskan hampir sepanjang waktu untuk menyesali banyak hal sembari bertanya-tanya, adakah hal yang bisa dilakukannya untuk mengubah jalan cerita yang tragis itu. Sampai akhirnya, Maudy Arunika--si Kesayangan Nasional--mendadak muncul di kehidupannya seperti keajaiban. Pada akhirnya, Rimba percaya, dia sudah menerima kepergian Dicky beserta semua kemalangan dalam hidupnya. Namun, tiba-tiba saja dia merasa telah memahami jalan pikiran Dicky sebelum memutuskan menenggak cairan pemutih pakaian. Pemahaman itu terasa mengerikan hingga Rimba bertanya-tanya, mungkinkah pemikiran untuk bunuh diri bisa menular? Tetapi, Maudy Arunika tidak akan membiarkan Rimba membahayakan diri sendiri. Gadis itu akan selalu menjadi pelarian paling mengagumkan yang pernah Rimba temukan. __________________________ Cerita pilihan Teenlit Indonesia edisi Agustus 2019 Cerita ini hanyalah fiksi semata. Nama, karakter, tempat, dan peristiwa adalah murni produk imajinasi penulis. Kemiripan pada unsur-unsur tersebut adalah sepenuhnya ketidaksengajaan belaka, dan tidak dimaksudkan untuk menyinggung pihak-pihak tertentu. [Update setiap Rabu & Sabtu] Copyright © 2019 by raininmind

EMILLIO hanyalah anak laki-laki malang yang menjadi korban kesalahan kedua orang tuanya. Author note: -Harap sedia tisu sebelum membaca✔✔ -1-10-2020 Cover by: @Defairalynn_art RANK 1 in #Fiksiremaja [12-05-2021] 1 In #Hurt [12-05-2021] 2 In #Keluarga [12-05-2021]

Hanya bisa diam tanpa mampu membantah Hanya bisa mendengar tanpa mampu berbicara Hanya bisa menerima tanpa mampu melawan Dia memang bisu, tidak bisa bicara. Tapi dia juga manusia yang berhak diperlakukan sebagaimana mestinya. 27 Januari 2017

"Terkadang gue berpikir, gue dikutuk. Mata gue terutama." Raka Angkasa menulis buku harian tentang kutukannya. Kutukan dimana ia harus melihat orang-orang terbunuh setiap hari Minggu, dan tak ada yang bisa mencegahnya. Sampai ia bertemu dengan Naela Natasya, satu-satunya dalam sejarah kutukan Raka, yang gagal terbunuh. Mereka membangun ikatan yang menarik dalam rencana mereka sendiri. Tapi kebenaran mengenai kutukan itu harus terungkap. Baik Naela maupun Raka tidak bersiap untuk takdir itu. Semua kisahnya ada di sini, buku harian dari mata yang terkutuk.

Yang Della tahu, masa kuliahnya akan berjalan seperti rencananya. Belajar, bersosialisasi, belajar lagi, kemudian pulang ke rumah dan memulai hari kembali dengan aktivitas yang sama. Ya, setidaknya itu yang Della kira sebelum cowok itu datang dengan ocehan ramalannya. Cowok misterius dari perpustakaan dengan segala ramalannya, siapa, sih, dia sebenarnya? [ CircleWriters's Event: One-Shot ] © Copyright, 2016, sarrahnadhifah.

Saat kangker membunuh seseorang, kita menyalahkan kangker. Bukan orangnya. Begitu pula depressi, depressi pun merupakan penyakit. Jangan salahkan mereka yang memilih bunuh diri, salahkan diri kalian karna membiarkannya terjadi.

[TR 4] Elsa, kopi, tengah malam, luka, tugas, Hafizh. Semua itu berkaitan. copyright 2015 © rdnanggiap

Kiran, cowok populer di sekolah, enggan mengakui darah seniman turunan Mami-Papi, dan Om-Tantenya. Ayutya, murid baru, menganggap cowok dengan nama berawalan K itu keren. Ia jatuh cinta pada Kiran, namun entah kenapa benci pula setengah mati. Rista, sahabat Kiran sejak kecil, tiba-tiba saja mendapatkan SMS dari Kiran ngajak jadian. Ini tidak masuk akal. Ada apa sebetulnya? Lukisan kuno Ratu Ayundara menarik mereka bertiga ke dalam lingkaran misteri dan kutukan turun-temurun, yang hanya bisa dipatahkan oleh seniman sang pewaris.

Menabrak jembatan, mengambang sepersekian detik di udara, lalu terempas masuk sungai, dan menjadi berita kecil di koran-koran. Kupikir, tamat sudah riwayatku. Tapi dua suara itu menarikku kembali. Untuk apa? Ilustrasi cover oleh Yoshinori Kobayashi

Sial, Rangga harus merelakan waktu liburannya di rumah sakit. Kejadian yang menimpanya, benar benar pangalaman terburuk sepanjang hidupnya. Tetapi Tuhan berkata lain. Pengalaman terburuknya itu, adalah sepercah harapan bagi gadis bernama Lily yang senasib dengannya. Tidak, bahkan lebih buruk. "Apa kekuatan yang dimilikinya sehingga masih mampu untuk bisa tersenyum?" - Rangga -Thy- . . . By Trinard Yuvitra