"Kesepian adalah penyakit yang bisa mengakibatkan kematian." Bumi, tahun 20xx, zaman di mana teknologi dan logika bercampur menjadi satu. Bercerita tentang seorang pemuda yang tersadar tanpa bisa mengingat siapa dirinya dan bagaimana masa lalunya. Pemuda itu bisa melayang dan menembus benda padat, namun sosoknya tidak bisa dilihat oleh orang lain. Situasi yang ia yakini sebagai kebebasan dan kebahagiaan adalah berbanding terbalik dengan perasaan yang sebenarnya. Sampai ia bertemu dengan seorang gadis yang mengisi "warna" dan "suara" di dalam dunianya. Perlahan, kehidupan pemuda itu pun berubah seratus delapan puluh derajat, hingga ia mengetahui jati dirinya yang sesungguhnya. Sequel dari Lonely Ghost. . . Copyright@2015 SufiAL

Cover by @Andhyrama Bumi, tahun 20xx. Zaman di mana teknologi dan logika tercampur menjadi satu. Mesin yang mempermudah kegiatan manusia, gedung pencakar langit, serta teori-teori baru diciptakan. Cerita ini berpusat kepada Ramon, seorang siswa SMA biasa yang menjalani kehidupan biasa pula, pada awalnya. Sampai ia bertemu dengan seorang gadis misterius. Yang ternyata hanya dialah yang bisa melihat wujud dari gadis tersebut. Dan yang lebih anehnya lagi, gadis itu bisa melayang dan menembus benda padat. Dari situlah, kehidupan Ramon berubah 180 derajat. . . Copyright @ 2014 by SufiAL

PREKUEL DEAR NATHAN (SUDAH TERBIT) Hal terberat dari kehilangan bukanlah perasaan ditinggalkan, tetapi berusaha menjalani kehidupan dengan sisa kenangan yang masih tersisa di ingatan. Seandainya Nathan tahu waktu memang sesingkat itu, dia akan membuat lebih banyak kenangan dengan Daniel. Nathan tidak akan marah jika hanya segelas susu cokelat yang terhidang di atas meja makan. Dia tidak akan kesal jika Daniel mengganti acara televisi dengan tayangan kuis interaktif karena menonton Power Rangers bisa nanti tapi menonton bersama Daniel hanya punya waktu terhitung jari. Dia akan memilih mengalah membiarkan Daniel berada di posisi paling utama untuk menyambut kepulangan Papa dari kantor sambil memegang tas kerja. Dia akan membiarkan Daniel meminjam seluruh kaus bistro kesayangannya bahkan tanpa harus meminta izin. Karena kini dia tidak bisa melakukan itu lagi. Daniel pergi meninggalkan kamarnya yang rapi tanpa sentuhan. Handuk yang masih dijemuran. Tuts piano yang tidak pernah lagi berbunyi. Kolor biru yang setia tergantung di belakang piano menunggu diambil oleh sang empunya. (Prekuel dari cerita Dear Nathan)