Pangeran Es
Ravaro Pangestu, dalam diamnya menyimpan masa lalu kelam. Dingin tak tersentuh. Adakah seseorang yang berhasil mencairkan hati bekunya ?
Ravaro Pangestu, dalam diamnya menyimpan masa lalu kelam. Dingin tak tersentuh. Adakah seseorang yang berhasil mencairkan hati bekunya ?
[SLR] " Kita udah kaya hujan dan teduh pernah ga lo denger kisah mereka berdua? Hujan dan teduh di takdir kan bertemu tetapi tidak bersama dalam perjalanan seperti menebak langit abu abu." Ucap Alifia membuat Alvaro sedikit tertohok sekaligus tertegun mendengar ucapan itu namun berusaha tetap menetralkan wajahnya sek...
COMPLETED Menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Harapan Bangsa. Daffa dengan gantengnya, pinternya dan sikap dinginnya adalah idaman bagi hampir semua siswi disana. Tadinya ia hanya perduli dengan urusan organisasi, pelajaran dan gengnya saja, Tapi kini sukses dibuat sibuk dengan urusan perasaan sejak kejadian itu.? "Ada...
Jessy Angela Alexander seorang anak pangusaha kaya yang akan mengubah dirinya menjadi nerd karena ingin mengetahui rasanya di bully. Jessy bertemu seorang pria bernama Jerry yang awalnya karena gak sengaja nabrak tapi lama kelamaan mereka makin dekat dan mulai suka. -350 in teenfiction (10 april 2017) -122 in teenfict...
[Finish] Orang yang kerjaannya cuman berantem,dan debat. Itulah yang dilakukan Chika si anak baru yang mengikuti MOS dan bertemu dengan Ketua OSIS si Most Wanted sekolah yang super duper ganteng,Devan. Lanjut cerita ya
"Namanya Devanio Adipati Rios, my lovely cool ketos...." Alexi Bellania Richard "Namanya Alexi Bellania Richard, my lovely Bad Girl..." Devanio Adipati Rios
"jangan suka deket sama cowok lain" kata cowok itu yang bernama Devan "Loh? Kenapa?" Tanya perempuan bernama Nasya "Aku gak suka" ucap Devan "Kenapa gak suka? Kan aku gak pacaran sama dia, kenapa kamu harus gak suka?" Tanya Nasya "Kamu itu milik aku, dan selamanya akan begitu" kata Devan
[Sudah Terbit di Gloriouspublisher] "Lo mulai sekarang jadi pacar gue!" Ucap Aideen dengan santainya dan terkesan sangat tiba-tiba. Dan, mengabaikan ekspresi Vanya yang melongo tidak percaya atas perkataannya. What gue nggak salah dengar, kan? Jerit Vanya dalam hati. "Hah?" Dan hanya kata itu yang dapat Vanya ucapkan...