Favorite?
3 stories
Aldo  (on going) by navadwiputri
navadwiputri
  • WpView
    Reads 586,726
  • WpVote
    Votes 43,526
  • WpPart
    Parts 56
"Gue mau tanya, kalo seandainya gue punya pacar. Lo tetap sama gue kan?" tanya Aldo membuat Sinta menutup matanya sejenak. "Udah berapa kali lo tanya soal itu?" tanya Sinta yang sekarang sudah menghadap Aldo. Pasalnya sejak tadi Aldo menanyakan hal itu saja yang membuatnya eneg dengan pertanyaan itu. "Tinggal jawab apa susahnya," jawab Aldo dengan santai. "Lo percaya gue? Meskipun lo punya pacar, gue akan tetap ada disamping lo. Gue akan tetep sayang dan kasih masukan buat lo. Jangan takut, gue gak akan pergi kalau bukan lo yang nyuruh." jelas Sinta membuat Aldo mengernyit dahi. Memang dirinya akan menyuruh Sinta pergi? Tentu saja tidak. Ini menceritakan tentang dua orang yang sudah bersahabat lama sejak TK. Ya, Sinta dan Aldo memang bisa dikatakan seperti sepasang kekasih. Walaupun kadang Sinta kesal dengan sikap Aldo yang kadang membuatnya marah, kesal dan sedih. Tapi Sinta juga sayang dengan Aldo. Hanya Aldo yang bisa membuatnya tersenyum, tertawa dan lainnya. Kita sering mendengar bukan? Sepasang sahabat laki-laki dan wanita tidak akan goals. Sebab, bentuk perhatian kecil yang diberikan oleh salah satu pihak membuat perasaan aneh yang tumbuh sendiri. Apakah Aldo akan bersama Sinta atau gadis lain? Yuk baca! Di jamin, galau sendiri deh hehe.
Lyric NCT by Nakamotooyuta
Nakamotooyuta
  • WpView
    Reads 2,405,911
  • WpVote
    Votes 64,403
  • WpPart
    Parts 183
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ ┊┊┊┊ ┊┊┊┊ ┊┊┊🇰🇷 𝙉𝘾𝙏 ┊┊✧ ┊🇨🇳 𝙒𝙖𝙮 𝙑 ✧ 𝙎𝙪𝙥𝙚𝙧𝙈 -- 𝙣𝙤𝙬 𝙥𝙡𝙖𝙮𝙞𝙣𝙜 -- 𝘕𝘊𝘛 127 - 𝘗𝘜𝘕𝘊𝘏 01.27 ━━•---------- 0𝟥.𝟥𝟦 ⇆ ◃◃ ┃┃ ▹▹ ↻
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,385,971
  • WpVote
    Votes 1,665,912
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.