"Dengar baik-baik, Juventus Egi!" seru Maya. "Kamu diperintahkan untuk menulis surat cinta dan surat benci. Tapi kenapa yang kamu kumpulkan cuma satu surat doang?" "Ooo... itu karena di dalamnya udah lengkap terdapat ungkapan cinta dan ungkapan benci untuk bidadari yang telah menawan hati saya." "Oke kalau begitu," kata Maya. "Sekarang saya minta kamu bacakan surat yang udah kamu tulis ini dengan suara lantang." Semua pengurus OSIS yang berkumpul di tengah lingkaran bertepuk tangan dan berteriak riuh. Cuma Bia yang berdiri dengan kedua tangan terlipat di depan dada dan tampangnya manyun luar biasa. "Tapi, Kak, surat ini nggak bisa saya bacakan," sahut Egi. "Kenapa?" Maya bertanya. "Kamu malu?" "Bukan, Kak," jawab Egi. "Tapi surat ini harus dinyanyikan." "Dinyanyikan?" Maya jadi heran. Hayo.. Penasarankan..??? Kira-kira buat siapa ya surat itu???

ini kisah mengenai 2 orang yang sudah beranjak dewasa, mereka bukan lagi remaja, namun masih ambigu dalam mendefinisikan cinta bahkan perasaan mereka sendiri. "kenapa kamu ga putusin?" tanya Pio dengan suara parau "karna kamu yang memulai semuanya, kamu yang buat aku cinta kamu dan aku pengen kamu yang mematikan perasaan aku juga." Cover by @araachan13