"Om mau beli es dawet? Seger loh om, dijamin mengilangkan dahaga" Gue senyum semanis mungkin soalnya dagangan gue juga laris manis kali ini. "Berapa?" "Lima ribuan aja om". Sorry yah om, gue lagi racik pesanan orang jadi gak bisa liat muka situ. Tapi tenang gue bisa jamin kalau om mesen pasti bakalan terpuaskan deh. Gue balik badan buat ngasih pesanan orang yang ada dibelakang gue. Lumayan lah buat nambah beli sepatu. "Gimana om? Mau pesen?" Tanya gue sambil ngerogoh uang buat ngasih kembalian. "Berapa?" "Ih dibilangin lima ribuan om" "Berapa lama saya harus menunggu kamu kumpulkan tugas kamu dimeja saya Anggita?" Gubraakkkk.... Centong gue jatuh, uang sepuluh ribuan tadi gak jadi masuk kedalem tas malah masuk kedalam toples santan. "Eh...Pa..pak Pandu..eh..anu pak. itu..bapak mau es dawet?" Gila lo Ta! Gue bisa lihat rahangnya mengeras. Waduhh dosen galak marah nih. "Bisa kamu fokus sama tugas kamu lebih dulu? Saya tahu orang tua kamu berkecukupan Anggita. Saya tidak mau lagi melihat kamu jualan es dawet di area kampus ini kalau tugas dari saya belum kamu selesaikan. Mengerti?" Lah gue kicep! Gak bisa lawan dah, udah ketahuan yang keberapa kali ini sama dia. Si dosen galak sok sangar padahal emang sangar sih. Mau jualan kok dilarang-dilarang. "Mengerti pak. Tapi untuk terakhir kalinya, bapak mau es dawet? Seger loh pak" "Anggita!!!" Kisah mahasiswi yang punya semangat yang tinggi buat jualan es dawet dikampusnya. Namun harus sembunyi-sembunyi dari dosen galak yang sayangnya lagi-lagi jadi idola seperti di novel-novel. "Dosen galak kok dijadiin idola. Mana gak pernah beli es dawet gue lagi. Padahal seger loh!" "Anggita, saya bisa dengar kamu" "Ma..maaf pak. Gak bakalan lagi deh. Janji suer terkewer-kewer"

[UPDATE SETIAP RABU & SABTU] Bagaimana rasanya punya dosen pembimbing skripsi yang ganteng, pinter, masih muda, tapi jutek dan galak? Kalau Audi, dia akan memilih menyerah saja, meminta ganti dosen pembimbing, atau bakal pindah jurusan. Sayangnya, dosen pembimbing dia itu seorang Rezvan Brata Dirgantara. "Pak, kemarin yang bagian itu gak perlu direvisi." "Ya, terserah saya, dong." Kemudian coretan pena itu berbekas sampai bolong. Author : HappinessLee_ (Beberapa ide cerita berasal dari pengalaman pribadi penulis) On : 27122017 Off : - Rank: #115 in Chicklit 20180126 #102 in Chicklit 20180202 #68 in Chicklit 20180210 #47 in Chicklit 20180216 #15 in Chicklit 20180422

Buat mahasiswa, ketemu dosen yang baik, cakep dan gak pelit nilai itu anugerah. Gimana kalo kamu ketemu dosen yang baiknya dikit, gak pelit nilainya agak banyak dikit, tapi cakep bin julidnya banyak? Terus ditambah modusnya alus? Minat? ••• A story by tia© This story needs your assessment. ((REVISI SOON)) ••• Thx for instagram&pinterest For ur pict on ma cover

LIMA PART TERSISA. "Bapak kenapa sih, hobi banget ngikutin saya kemana-mana," tanya Raline kesal. Yang ditanya hanya menggedikkan bahu tak acuh sambil mengikuti langkah gadis di depannya. "Bapak, ih.. saya risih diikuti terus kayak gitu. Emangnya saya ibunya Bapak dan Bapak itu anak balita saya yang takut ditinggal ibunya." "Kamu bukan ibu saya tapi kamu calon ibu anak-anak saya. Dan saya juga bukan anak kamu karena saya yang akan menjadi ayah dari anak-anak kamu." O..ow.. Raline diam membeku mencermati ucapan lelaki di hadapannya itu. Sepertinya Raline salah mendengar, atau telinga Raline bermasalah. Ah, mungkin sebaiknya Raline pergi ke THT untuk memeriksakan telinganya. Tapi.. kenapa tiba-tiba Raline jadi gugup. Kenapa jantungnya berdetak ribuan kali lebih cepat dari biasanya. Dan.. kenapa pula Raline seperti kehabisan stok oksigen. Lalu.. Raline melihat lelaki itu tersenyum, berjalan mendekatinya dan.. memiringkan kepala untuk membisikkan sesuatu pada Raline. "Mari kita buktikan semua ucapan saya tadi." Mama.. tolong Raline...

Memiliki dosen yang tergolong tampan, bertubuh atletis, tinggi bagaikan seorang model dan selalu tepat dalam berpakaian merupakan mimpi indah bagi setiap mahasiswi. Namun, memiliki dosen yang killer, suka bertanya dan dingin merupakan mimpi buruk bagi setiap mahasiswa. Lantas bagaimana jika dosenmu memiliki tampang yang tampan, bertubuh atletis dan tinggi bagaikan model sekaligus killer, suka bertanya dan dingin??? It's mean a nightmare right??? Dan sialnya aku memiliki dosen yang semacam itu. -Ariana Renatha- -------------------------------------------------------------------------------------------------------- Holla holla aku kembali muncul di wattapad. Maaf yah aku engga update ceritaku yang sebelumnya. Tapi kalau ada yang minta lanjutiin, tenang aja bakal aku lanjut kok. Sekarang aku kembali dengan karya baru aku. Cerita ini mungkin cuma cerita biasa, tapi ini benar-benar karyaku. Dan rencananya bakal aku bikin panjang (kalau ada yang minta itu juga). Cerita ini 100% khayalan aku.... happy reading guys,,,, love,Vin