refzra's Reading List
2 stories
SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit) by Mengkays
Mengkays
  • WpView
    Reads 9,192,840
  • WpVote
    Votes 119,338
  • WpPart
    Parts 13
#1 teen fiction (26/05/18) #1 komedi (01/12/18) #1 drama (23/12/18) Genre : Action, Drama, Komedi, Romantis, Sekolah. "Sahabat kok romantis?" Begitulah kata teman-teman Irgi dan Uma. Persahabatan antara Irgi dan Uma memiliki rasa sayang yang luar biasa di dalamnya. Mereka bilang kepada orang-orang kalau itu bukanlah romantis, melainkan perwujudan kasih sayang terhadap seorang sahabat. Irgi bersikap begitu lembut kepada Uma, dan Uma membalasnya dengan beribu perhatian. Selalu ada senyum disaat mereka sedang berdua. Mereka lebih romantis daripada orang pacaran. Bahkan, tempat makan yang katanya memberikan diskon 10% kepada pria yang membawa pasangannya pun memberikan itu kepada Irgi. "Dia bukan pacar saya, mas," protes Irgi kepada pelayan. "Jangan bohong, pacar cantik kayak gitu sayang kalo enggak diakuin," balas pelayan. "Kamu saya kasih diskon 10%, ya?" "Baru kali ini gue nemuin tempat makan yang ngasih diskonnya maksa," gumam Irgi. ••• "Aku boleh cium kamu, enggak?" tanya Irgi ke Uma. "Enggak boleh!" jawab Uma dengan tegas. "Kenapa?" "Kamu kan bukan pacar aku." "Yaudah, kalau gitu, aku boleh jadi pacar kamu, enggak?" "Irgi gila!" jawab Uma dengan sedikit berteriak sambil menoyor kepala Irgi. "Uma jahat," kata Irgi dengan ekspresi melasnya. ••• •Mengandung zat adiktif. •Awas baper!
Fated! [#DMS 2] by Anindana
Anindana
  • WpView
    Reads 4,552,703
  • WpVote
    Votes 219,705
  • WpPart
    Parts 44
(TELAH DI BUKUKAN. BISA DI TEMUKAN DI TOKO BUKU KESAYANGAN KALIAN 😊) Sequel Dirty Marriage - Anindana Orang bilang, Pertemuan PERTAMA adalah kebetulan, Pertemuan KEDUA adalah kepastian, dan pertemuan KETIGA adalah TAKDIR. "Aku hanya bisa bertanya kapan perasaan cinta untukku itu akan muncul di hati Laki-laki es itu." - Rebecca Lee "Dia hanyalah seorang teman. Wajar saja untuk bertemu bahkan hingga seribu kali, bukan? Dan bagiku, itu bukanlah takdir seperti yang dikatakan orang-orang." - Alvero Theodore Bramantyo