Nabila kira hidup itu berjalan mudah, hanya dengan bersenang-senang dengan teman-temannya saja serta menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Namun ternyata pemikiran tersebut harus nyaris dia ubah, setelah terjadinya kecelakaan yang harus merenggut tubuhnya dan dirinya yang harus bertahan hidup di tubuh Salma. Kecelakaan yang sepertinya sudah direncanakan dan juga dengan pola yang nyaris sama, yakni terdapat hilangnya jari kelingking dari para korban. Hidup yang awalnya mungkin terasa baik-baik saja, namun semua hanyalah kamuflase semata seolah memang takdir sedang mempermainkannya. Selain dirinya yang harus berjuang mencari titik terang dari kasus kecelakaannya, beberapa kebenaran lain juga berhasil merenggut segala sisi keceriaannya. Mulai dari kenyataan pahit dari keluarganya, pertemanan yang berkhianat hingga kekasihnya yang ternyata menjadikannya pelampiasan. Sanggupkah Nabila bertahan hidup di tubuh Salma setelahnya? Dan akankah dia berhasil mencari tahu siapa dalang dari pembunuhan dirinya? "Hari ini terasa berat. Tapi bukannya yang kemarin justru lebih berat, ya? Jadi jangan menyerah, karena pasti akan terlewati juga." - Nabila.

Ini cerita tentang Lea. Alea Abinata. Gadis manis asal Medan yang sedang merantau di ibu kota untuk berkuliah dan mengejar cita-cita. Ini kisah Lea yang memiliki banyak pertemanan saat kuliah, terutama bersama 5 serangkai. Susah senangnya perkuliahan, kisah hidup di kota rantau yang terkadang tak seindah bayangan, peliknya permasalahan di usia 20an, hingga cerita hati yang secara tak sengaja memilih berlabuh di orang dan waktu yang salah. "Hati tidak pernah salah, kemana dia akan berlabuh dan menetap. Lantas sebagai manusia yang tentunya memiliki perasaan, apakah rasa suka ini merupakan suatu kesalahan?" - Alea Abinata.

"Gue suka lo De. Gue suka cara lo tersenyum. Gue suka cara lo bercanda. Dan gue suka cara lo, saat menatap gue," Ucap Abel di pertengahan hujan malam itu.