Fav
3 stories
Cool Boy vs Cool Girl by prismacintya
prismacintya
  • WpView
    Reads 39,049,789
  • WpVote
    Votes 1,830,449
  • WpPart
    Parts 66
[TERSEBAR DI GRAMEDIA & SUDAH DISERIESKAN] Bad boy Naufan dan Queen Bee Kesya membenci satu sama lain. Namun, mereka setuju untuk berpura-pura sebagai pasangan kekasih untuk menjauhkan musuh Naufan, Rafi, dari Kesya. Apa yang awalnya hanyalah tipu daya, perlahan bersemi menjadi cinta yang tulus, begitu rasa cemburu menghampiri hati keduanya. *** The most wanted bad boy, Naufan akhirnya menemukan tandingannya Keysa, the Queen Bee, yang sama sekali tidak tertarik kepadanya. Meskipun mereka sering kali digosipkan berpacaran karena status nomor satu mereka di sekolah, keduanya jarang saling bicara sampai suatu hari wali kelas mereka memasangkan keduanya sebagai ketua kelas dan sekretaris. Hubungan Naufan dan Keysa perlahan membaik, tapi tidak lebih dari teman. Sampai suatu hari musuh bebuyutan Naufan, Rafi mencoba mendekati Keysa. Naufan khawatir kalau Rafi punya niatan buruk. Sehingga tercetuslah ide untuk berpura-pura pacaran untuk melindungi Keysa.
About Forever by InnayahPutri
InnayahPutri
  • WpView
    Reads 3,162,374
  • WpVote
    Votes 324,259
  • WpPart
    Parts 47
Kita adalah sepasang ganjil, yang digenapkan oleh tangan Tuhan. Sekeping hati, yang tiada lengkap tanpa sepetak dari yang lain. Mulanya, kukira semesta mempertemukan hanya untuk membuat kita saling jatuh cinta. Namun di antara takdir yang telah dikotakkan, akhirnya aku sadari, kita tidak dikisahkan untuk bahagia semudah yang aku kira. Ada alasan di balik garis yang telah digambarkan. Mungkin, untuk sebuah usaha menyelamatkan. Atau mungkin juga, untuk sebuah kehilangan yang lebih lama dari pada selamanya. Copyright© 2018 by Innayah Putri
+12 more
If Only by InnayahPutri
InnayahPutri
  • WpView
    Reads 5,336,825
  • WpVote
    Votes 355,651
  • WpPart
    Parts 51
#09 in Teenfiction (24 Januari 2018) Pemenang The Wattys 2017 kategori Riveting Reads Kita telah belajar banyak mengenai kehilangan. Menjejaki satu-persatu luka, demi menemui kebahagiaan bagi yang lain. Jatuh, sampai rasanya tidak mampu lagi berdiri. Terpuruk, hingga mengira bahwa mati segera menjemput. Selang waktu berjalan, kita belajar untuk bangkit. Mengira setelah segala hal menyakitkan terjadi, maka tinggal senyum yang menanti. Namun nyatanya semesta memang sekejam itu. Betapa pun kita berusaha lari dari kejaran luka, menipu diri sendiri, tak ada yang mampu menyangkal; Bahwa kita bukanlah pemilik akhir yang bahagia.