Berbicara tentang fate atau takdir, kita tak dapat meramal takdir seperti apa yang akan menghampiri kehidupan kita, itu lah yang Frisca alami. Frisca tak pernah menyangka takdir akan membawanya ke dalam sebuah accident atau kecelakaan yang membuatnya terbelenggu dalam jalan kehidupan yang tak pernah ia harapkan, jalan kehidupan yang entah akan membawanya berkelana ke mana. Frisca dihadapkan dengan kebimbangannya antara masa depan dan pertanggung jawaban, serta kebebasan masa mudanya dan rasa bersalah yang ada di dalam dirinya. Frisca harus berada di antara takdir dan kecelakaan yang tidak ia sengaja, kecelakaan yang membawanya bertemu dengan Emrick, seorang lelaki berparas rupawan yang entah didatangkan Tuhan secara tiba-tiba. Lalu, pertemuan Frisca dan Emrick terjadi karena kebetulan atau takdir Tuhan? Mungkin kita dapat mendefinisikan keduanya lah yang terjadi dalam pertemuan mereka. Jika memang Frisca dan Emrick terhubung dengan takdir, mereka akan selalu menemukan satu sama lain, walaupun dengan pertemuan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Akankah kisah Frisca dan Emrick berlangsung lama? Atau hanya akan bertahan sementara? Let's take a look at their stories..

Hadirmu menenun hari-hariku dengan kebiasaan yang tak kusadari: terbiasa akan dirimu. Lalu saat kau pergi, sepi merangkulku erat- mengajarkanku tentang kehilangan tanpa peringatan. Aku percaya, kepergianmu adalah luka yang kau pilih demi menyelamatkan kita dari luka yang lebih dalam. Kau datang, bukan karena cinta. Dan kau pergi, bukan karena benci.

"Mencintai atau dicintai? Tentu kebanyakan orang akan lebih memilih untuk dicintai, tapi bagaimana ketika pilihan itu tidak ada untukku?" -Winda Sophia Winarta- "Aku tidak pernah menyesali pernikahan ini tapi yang kusesali adalah ketidakmampuanku untuk mencintaimu." -Rama Adiyaksa Mahendra-

SUDAH TERBIT Hub 089631354701 untuk info pemesanan "Lo seneng habis ditembak Haykal?" Aku bungkam. Lantas melirik ke samping. Arkan ternyata masih fokus dengan kertas-kertas di tangannya. Tapi tak lama kemudian, dia melirikku. Telak. Aku dan dia saling pandang. "Nggak, aku nggak seneng," jawabku seakan ada di alam bawah sadar. "Kenapa?" "Karena aku udah terlanjur cinta sama seseorang. Dan itu bukan Haykal." Arkan tidak menyahut lagi, melepas pandangannya dariku. Apa hal yang paling tersulit dalam dunia percintaan? Yaitu menyatakan cinta secara langsung. Di depan matanya. Di depan wajahnya. Tidak ada jarak membentang di antara kami. Dia selalu ada. Di sisiku. Tapi kejujuranku akan isi hati terlalu tabu untuk diungkap. Andai aku lelaki, mampukah aku menyatakan cinta? 🌿🌿🌿 Start : 20/03/2019 End : 26/06/2019 Copyright© 2019 by JaisiQ

• Review Pembaca Tentang Hafizhah• "Satu kata mah ngak akan pernah cukup. Intinya Hafizhah ini bikin fix baper parah. Pertemuan keduanya seakan-akan di buat nyata. Akan terus ketagihan ketika memutuskan untuk mulai membacanya." ~Queendiart "Baca novel ini bener-bener kaya naik Roller coaster, aku sampe greget. Good job author." ~Icepurple1230 "Endingnya diluar ekspetasi aku, Masya Allah meleleh hati." ~Dewisuci21 ......... "Izinkan aku untuk memilikimu seutuhnya, lewat ikatan halal. sebuah cinta yang terjaga, akan membawa kita ke surga" ~Hafiz Farisyah Nugraha "Carilah aku di sepertiga malammu, perjuangkan aku lewat doamu. Maka akan Allah permudahkan aku bersamamu" ~Haura Syaqila Marwah

"Assalamualaikum, istriku," kalimat itu menyambut indra pendengaran Hana saat pintu kamar sudah sempurna terbuka. "Wa.. Waalaikumsalam.." lidah Hana terasa kelu, bahkan dia tak sanggup untuk mendongakkan wajahnya. Razan tersenyum, kedua tangannya menyentuh kedua pundak Hana, sekilas Hana mendongakkan kepalanya namun dengan cepat dia kembali menunduk, entah kenapa dia merasa begitu malu pada Razan, padahal kini Razan telah resmi menjadi suaminya.

Hanya sebuah karya, bukan ungkapan bukan pula sebuah kisah...

The second story of Aliandra Aku tahu kalau pada kenyataannya akan sulit bagiku untuk mendapatkan cintanya karena cintanya telah dia labuhkan pada seseorang yang tidak akan pernah bisa membalas cintanya. Aku dan dia kini sama-sama menanti cinta yang tak memiliki ujung. Namun pada akhirnya di atas keindahan puncak Rinjanilah aku mendapatkan cintanya. Cinta yang tak memiliki ujung akhirnya memiliki jalan untuk menemukan pelabuhan terakhirnya.

Ketika seorang pria dihadapkan pada pilihan yg sulit, pilihan untuk memilih satu diantara dua wanita yang sama-sama mengagumkan. Yang satu seperti fajar, keindahannya menawarkan hari baru yang amat cerah. Dan satunya lagi seperti senja, pesonanya sangat membuat pria itu terpukau, namun dibalik cahaya keemesan senja yang indah, ada gelapnya langit malam yang menanti, membuat pria itu berkeinginan untuk melindungi si gadis senja. Ini tentang keikhlasan dan cinta, yang keduanya berlandaskan satu hal yang sama; ridha Allah.

Penyesalan selalu di akhir, dan Viana merasakan hal itu. Penyesalan itu berawal ketika Viana mengambil suatu keputusan yang berdampak begitu besar pada kehidupannya. Keputusan yang dia ambil di saat tertekan dan disaksikan oleh puluhan pasang mata, membuat Viana tidak dapat menghindar dan berpikir jernih. Demi menghindar dengan keputusan yang telah dia ambil, Viana menginjakkan kakinya di negara sakura-Jepang, tepat di musim semi. Di sana, untuk pertama kalinya Viana bertemu dengan seorang lelaki yang membuatnya jatuh cinta. Namun, pertemuan itu hanya sekali. Viana tidak lagi menemukan lelaki itu setelahnya, membuat ia berharap untuk dipertemukan kembali dengannya. Di saat hati masih berharap, hal lain berkehendak. Datangnya Alman ke rumah berhadapan dengan sang Ayah untuk melamar Viana membuat ia ragu akan kedatangan lelaki itu. Pasalnya Viana tidak pernah bertemu dengan Alman sebelumnya, dan dia tidak kenal dengannya. Untuk saat ini, biarkan Viana berpikir jernih agar nantinya keputusan yang dia ambil tidak berakhir penyesalan. Bukankah penyesalan itu di akhir? Apakah harus menunggu kedatangan akhir untuk menyadarinya? Dan lagi-lagi Viana membuat kesalahan dengan keputusan yang telah dia ambil. -Lelaki Penabur Semi- Camesa