[ Sequel ~ Please, Remember Me Hyung ] "seandainya dari awal aku tau apa alasanmu , mungkinkah semua ini tidak akan terjadi ? mungkinkah kau masih ada bersamaku sekarang ?" " .. Terimakasih untuk kenangan terakhir yg kau berikan .. Saranghae Hyung " _ Kim Taehyung_

"Kamu tidak akan mati, kami akan menyembuhkanmu kembali." Segalanya bermula ketika dua Dokter muda mengadopsi Hiro dari panti asuhan. Hiro bahagia, karena dia pikir akan segera memiliki orang tua dan keluarga yang menyayanginya, sayangnya yang terjadi sama sekali tidak sesuai harapan. Mereka tidak memperlakukan Hiro sebagai anak, melainkan kelinci percobaan dari obat-obat gila yang mereka ciptakan. Lantas bagaimana kehidupan Hiro selanjutnya, akankah dia terbebas dari belenggu orang tuanya?

Mengisahkan 7 sahabat yang mempunyai latar belakang yang berbeza. 5 dari mereka berasal dari keluarga yang susah. Mereka juga berhasrat melarikan diri daripada keluarga mereka dan hidup bersama hingga ke akhir. Dengan itu, Salah seorang daripada mereka yang asalnya dari keluarga berada ingin mencapai hasrat mereka dengan membeli sebuah rumah dan menanggung segala keperluan asas sahabatnya. Namun, suatu hari. Dia diberhentikan kerja dan tidak dapat lagi menanggung keperluan asas sahabatnya. Apakah yang akan berlaku pada nasib mereka bertujuh selepas itu? P/s: S2 dah dipublish. Terima kasih kerana sudi membaca :)

kesedihan ke-7 namja itu saat mereka menemukan pandangan pertama mereka mau tau kelanjutannya baca terus dan kasih dukungannya dan comen ya bila aku mau lanjuttan cerita ini ikuti aku ya (follow me) please gamsahamnida

"pembunuh!!! pembawa sial!! TAK PANTAS KAU HIDUP!" Tak pantas hidup? Kalau begitu kenapa aku tidak cepat mati saja? Bukankah kalian masih ingin lebih lama menyiksaku? Sebelum aku benar-benar mati!

Ketika musibah menimpa. Ketika "mereka" datang menuntut balas. Ketika kehidupan benar-benar berubah. Sanggupkah Seokjin menghadapi semua itu? Sanggupkah Seokjin melindungi anak dan keluarganya dari "mereka" ? Dan sanggupkah Seokjin menghindar dari semua marabahaya yang selalu datang silih berganti? Atau ia lebih memilih tuk menyerah? Membiarkan makhluk tak kasat mata itu mengambil alih tubuhnya? Darah, keringat, air mata, semua menyatu menjadi sebuah tantangan. ------++-------- Terusan dari Fanfiction berjudul "INDIGO". Biar kalian gak bingung dengan jalan ceritanya, silakan baca "INDIGO" season 1 terlebih dahulu :) Story By : Vivi_Kim. Cover by : Vivi_Kim. Copy right : ©2017

[Buat pembaca yang baru gabung di cerita ini, tolong jangan lupa tinggalin vote dan komentarnya juga ya] Seokjin itu suka hujan. Dia suka bau hujan yang menenangkan hatinya. Dia suka kesejukan udara saat hujan turun. Hujan membawa ketenangan, tapi juga membawa duka untuk Seokjin. Karena... Orang tuanya meninggal saat hujan turun sangat deras. Meninggalkan ribuan luka di hati putra tunggalnya. Sudah tidak ada lagi orang tua yang menemaninya. Selain robot humanoid yang Seokjin temukan di ruang bawah tanah milik keluarganya. ---------- Seokjin Fanfiction 💜 Jangan di plagiat, ya. Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan otak, yang di gunakan tuk berpikir, bukan menjiplak karya orang lain 💝 Start : 27 April 2019 End : 24 Juli 2020

Aku lelah. Aku benar-benar lelah. Bisakah aku mengakhiri semuanya? Hidupku, tak seindah hidup orang-orang diluar sana. Karena hidupku, aku mengerti bagaimana rasanya dimanfaatkan, bagaimana rasanya diasingkan, bagaimana rasanya diacuhkan, dan bagaimana rasanya hidup dalam tekanan dari segala arah. Membuat batinku semakin lama semakim tersiksa. "apakah masih ada yang memperdulikanku?" "sayangnya, tidak ada sama sekali" Miris bukan? Hahaha

"tae, sampai kapan mereka berhenti membenciku?" "sampai kapan bangchan dan jackson berhenti membullyku? melukaiku?" "sampai kapan aku bisa bertahan?" -kimseokjin- "aku tak pernah tau apa alasan mereka membencimu hyung. Aku yakin mereka pasti menyayangimu" "tenanglah masih ada aku hyung" "kumohon bertahanlah. aku menyayangimu hyung, maafkan aku" -kimtaehyung-

(Germany). Cintai aku. [Completed] Masing-masing dari mereka bersimpuh, mendongakkan kepala menatap lukisan awan di angkasa, kemudian bertanya-tanya kepada sang pencipta bentala, predestinasi apa yang sedang mereka genggam? ©ieuaraz, 2019