Jungkook selalu di paksa menjadi bayang-bayang Mingyu hingga hidupnya seolah di penjara.

Aku tidak bisa mengatakan perasaanku melalui ribuan kata. Hanya dengan sebuah bunga dan kuharap kau akan mengerti. ✒cideep, 2018

[completed] Jeon Jungkook perokok berat yang harus hidup dengan mewarisi penyakit keturunan. Tidak ada yang menarik di hidupnya. Gelap. Tidak, nihil. Kosong. Ia hanya tinggal bersama adiknya Jeon Yerim, yang bercita-cita ingin seperti Pablo Picasso. Jungkook punya cukup banyak alasan untuk mengakhiri hidupnya. Namun, dia punya satu alasan kuat untuk tetap bertahan hidup. Kebahagian adiknya adalah segalanya. Suatu hari saat menjemput adiknya, Jungkook bertemu dengan Lee Saera, yang merupakan pengajar seni di tempat adiknya bersekolah. Jungkook mulai menaruh hati pada Saera. Ketika Natal hampir tiba, Jungkook harus bertempur melawan penyakitnya. Ia harus tetap hidup, adiknya membutuhkannya dan ia belum memberi tahu Saera yang sebenarnya. Start : Jun 12, 2016 End : Oct 15, 2016

[18+, SENSITIVE CONTENT] Selamat datang di Oriana, tempat paling ricuh dengan berbagai isu hirarki tak berujung. Meski begitu, Joan selalu merasa Oriana tak seburuk yang orang katakan. Setidaknya dia memiliki keluarga, keseharian rutin, juga Jimin. Hidup sederhana ini yang Joan inginkan, tak lebih. Namun sebuah kecelakaan di hutan membuatnya bertemu dengan Jeon, seorang laki-laki yang tiba-tiba menawarkan Joan sesuatu yang jauh dari sederhana: takhta. Joan jelas saja tidak percaya, pun dia tak menginginkannya. Hanya saja fakta mengemukakan bahwa Joan bisa jadi tidak akan pernah hidup sederhana. Dan, mungkin saja, takdir Oriana ada di tangannya sekarang.

Sepiring kehidupan yang sayang kalau dimakan sendiri. Karena hidup harus berbagi; kecuali pacar. Ada yang dilebih-lebihkan, ada yang dikurang-kurangkan. Tergantung kebutuhan. ⏩Genre: Asam Manis Bumbu Rujak

Namjoon picked up Taehyung, who started- "Um, babe? I think he's growling at me. Is that supposed to happen? Is he supposed to do that? Did I break him?" *** Namjoon, father of six, tries his best...although his kids don't exactly make it easy for him. *** Highest rank: #1 in fan fiction, 5/27/2018

[COMPLETED] Jungkook dan Sia hidup di jaman teknologi bukan cuma sekadar mempermudah kehidupan manusia, melainkan sebuah kebutuhan dan hak mendasar dari setiap masyarakat Eropa. Mereka adalah petinggi tim dengan pencapaian mengagumkan. Dan satu kejadian memaksa keduanya untuk mengevaluasi sebuah karya yang hidup di antara masyarakat. Picture © Roland Krämer

Menjadi malaikat maut memang tidak mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari pemilihan hewan totem, fitting baju dinas, dan wajib lulus dari sekolah Undertaker untuk mendapatkan lisensi 'Pencabutan Nyawa' Peraturan abadi dan damai hanya satu; jangan pernah berbuat masalah, atau kau bisa saja disidang di depan para Dewan Kedutaan Kematian. Ugh, tidak mau! Cerberus bisa saja duduk manis di sana untuk menjadikan dirimu kudapan hidup-hidup. Lalu inilah Lief. Lulusan Undertaker sebagai Malaikat Maut terbaik, murid kesayangan kepala sekolah Hoogan juga. Terlihat sempurna, tampan, dan dianugerahi Sickle yang katanya memiliki kekuatan besar yang belum sepenuhnya bangun. Namun sayang, tatkala jam saku dan mata emerald Lief berpendar, dan nama seorang gadis yang hendak dijemput benang jiwanya berdiri di depannya, sang Malaikat Maut malah tak bisa melakukan apa pun. "Emmm ... apakah aku akan mati?" Lief menggaruk pelipisnya. "Seharusnya iya .... Tapi tunggu." Si Malaikat Maut kebingungan. "Di mana benang jiwamu?" This is pure imagination and fiction

Di usianya yang ke 17 Tahun, Jungkook merasa kehidupannya bisa di katakan nyaman di panti asuhan, sebelum sepasang suami istri mengadopsinya dan membawanya pada Seoul dengan drama kakak tiri yang berlagak persis seperti pemeran Boys before flowers. Dia di tandai sebagai murid yang harus di hancurkan!

Ada tujuh neraka yang berkobar. Ada jiwa yang harus diadili. Ada dosa yang harus dipertanggung-jawabkan. Kira-kira, neraka manakah yang akan membawamu setelah kau mati? A collaboration by 7 authors hosted by Catalorn. First theme from En Masse: Gods of Hell.