phobiagayung
Bidadari tak bersayap yang kusebut itu adalah kau;
perempuan yang digaris takdir memiliki rasa sabar pada titik tunggu dan jarak temu.
Bertubuh tinggi dengan pemilik senyum termanis, keindahan yang begitu mudah di hasilkan hanya dengan tertawa sembari menyematkan gigi gingsulnya.
atau keindahan paling hakiki yang bisa begitu saja diurai.
lengkap dengan cinta sederhana dan isi hati yang terkadang dipenuhi tanya
Bidadari tak bersayap itu adalah kau;
pemilik tanggal istimewa di bulan februari yang berlangit merah.
lahir dan diberikan hari terbaik yang disebut ibu dari calon anak-anak mungilnya.
pemilik rindu di waktu yang sama, di kota yang sama
meski sesekali harus tidur di jam berbeda.
Bidadari tak bersayap yang kusebut itu adalah kau;
pembuat suara benturan notif untuk membangunkan tidurku setiap paginya.
terbangun lebih awal sebab mengemban tugas menyiapkan banyak hal
pelantun doa merdu sebagai cara meringankan berat beban
tak seberapa suka puisi meski lelaki ini menulisnya berkali-kali
Bidadari tak bersayap yang kusebut itu adalah kau;
tubuh molek sebagai penggenap ragaku yang ganjil
tempat pulang juga sarang bagi segala bentuk kecemasan
lembar paling bersih di mana aku bisa membaca berita-berita baik
ranting kukuh dan segar tempat daun-daunku memilih tinggal
Bidadari tak bersayap yang kusebut itu adalah kau;
pencipta rindu sepanjang hari, di selusin bulan,
di setiap angka arlojiku yang tak memiliki jarum detik
mahir berdandan apa adanya dan tak menyukai gemerlap lampu-lampu pesta
Bidadari tak bersayap yang kusebut itu adalah kau;
yang selalu bersedia dicintai dan mencintai seseorang yang menulis puisi ini.