penuhaksara_
- Reads 4,502
- Votes 147
- Parts 5
"Lo tuh jadi cewek murahan banget. Cewek tuh takdirnya dikejar bukan ngejar-ngejar!"
Seru seorang cowok.
Tanpa dia tau, seruan itu membuat seorang wanita yang berdiri dihadapannya merasa seperti tertampar oleh sesuatu yang tak dapat terlihat.
Cewek itu bergeming. Cairan bening telah bergumul di kelopak matanya yang memungkinkan akan jatuh dalam sekali kedipan.
"Gue nggak peduli. Selama rasa ini masih ada, gue bakalan terus berjuang buat dapetin lo. Lo nggak perlu khawatir, kalo gue udah capek gue nggak bakalan ngejar lo lagi" Ucap cewek itu dengan suara yang bergetar.
Kemudian cewek itu membalikan tubuhnya. Cairan bening itu jatuh mengenai pipinya, lalu diikuti oleh cairan bening yang lainnya sehingga membentuk sungai kecil di pipi itu.
Lalu ia berjalan meninggalkan cowok itu, cowok yang saat ini dipenuhi oleh rasa bersalah.
"Keras kepala" gumam cowok itu.
Sebenarnyaa cowok itu tidak ingin mengatakan kalimat tadi, namun ia tidak ingin cewek tadi terus menerus mengejarnya karena sampai kapan pun ia tidak akan menyukai apalagi mencintai cewek itu.
Namun, siapa yang tau takdir-Nya. Karena pada dasarnya manusia hanya pemeran dari skenario yang telah diciptakan oleh Sang Maha Pencipta.
-----------
"Walaupun aku perempuan, aku tidak peduli. Karena jika aku benar-benar mencintaimu maka aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu. Tak peduli cacian dan hinaan yang keluar dari bibir orang lain, karena menurutku jika aku mencintaimu maka aku pun harus berjuang, termasuk mengejarmu".
-Ananda Renata Aulia-
"Dalam cinta, baik pria maupun wanita harus berjuang satu sama lain. Dan wanita sepertimu itu seharusnya diperjuangkan. Bukan disia-siakan".
-Daniel Ananta Leonidas-
"Apapun alasannya, takdir tetaplah takdir. Takdir seorang perempuan itu dikejar bukan mengejar. Maka tidak salah bila aku menolakmu, karena aku ingin mengejar bukan dikejar. Lagipula aku tidak mencintaimu dan tidak akan pernah mencintaimu".
-Geonino Anggara Pradipta-