[21+] Bagaimana jika seorang perempuan lajang berusia 23 tahun, cantik, cerdas, dan gemar bermain-main dengan pria tanpa pernah membiarkan satu pun menyentuhnya, akhirnya justru menyerah pada godaan seorang pria 40 tahun yang tak banyak bicara, tapi tahu persis bagaimana membaca tubuh dan bahasa diamnya? Satu malam yang mestinya jadi permainan, justru berubah jadi pengakuan paling jujur tentang siapa yang benar-benar bisa menaklukkannya.

[18+] Selama delapan tahun bekerja bersama, Kapten Sasi dan Kepala Teknisi Raga seperti dua kutub yang tak pernah benar-benar sejajar, tapi juga tak pernah saling tumbang. Sasi, tenang dan tajam seperti silet. Raga, santai dan sinis seperti tak ada yang layak dianggap serius. Mereka berbeda cara, berbeda prinsip. Tapi satu hal sama, keduanya tak suka kalah. Hubungan mereka bukan drama besar. Tapi selalu panas, selalu diam-diam saling uji. Seperti pesawat yang terus terbang meski satu sisinya bergetar. Mungkin akan lebih mudah kalau salah satu pergi. Tapi nyatanya, tidak ada yang pernah benar-benar pergi. Dan mungkin justru di situ letak masalahnya.

‼️SERIES WHY SUDAH TAYANG DI APP VIDIO ‼️ [PART MASIH LENGKAP] Kisah ini bukan tentang aku dan kamu yang dipersatukan dalam sebuah ikatan bernama "Cinta" Tetapi bagaimana dua insan belajar untuk saling melepas, merelakan,menjauh,dan pergi. Kisah ini bukan tentang akhir kebahagiaan abadi, Tetapi tentang takdir yang mempermainkan dua insan manusia dalam putaran kepedihan yang tak berujung. Keluarga yang hancur, persahabatan yang retak,dan kepercayaan yang terlambat untuk diperbaiki. Mereka yang pernah merasakan cinta, berakhir saling melupakan Mereka yang pernah memiliki harapan untuk bersama, berakhir tanpa sempat mewujudkannya "Kita pernah saling menemukan,sebelum akhirnya berlomba saling melepaskan. " #Rank 1 in teenfic (18/10/2017) -------------------------------- "Jika dari awal lo nggak pernah berniat serius sama gue, seharusnya jangan buat gue jatuh terlalu dalam"-Gladys Alfeira "Lebih baik lo benci gue, karena gue nggak pantes buat lo."-Given Pratama