❝Senja itu romantis. Dia yang paling banyak berkorban dari Siang dan Malam. Hadirnya sesaat, cuma sebagai peralihan. Walau Senja sadar kalau dia indah, tapi dia nggak egois. Nyatanya, ia memilih untuk mengalah.❞

Perkenalkan, aku puisi Aku hanya rasa Yang menjelma dalam kata Perlahan melilit tanpa rupa Hingga akhirnya turun ke hati Setidaknya biarkan aku memanggil namamu Tanpa perlu menyebut namamu Merengkumu lewat sajak-sajakku Sekali atau dua kali Lagi dan lagi Sial! Aku tak bisa berhenti

Saat hati terasa sesak. Dan bibir tak lagi bisa berkata-kata. Kutarikan segala rasaku dalam aksara-aksara. Kau tahu bagaimana rasanya jatuh? Bagaimana rasanya sakit hati? Susah. Susah untuk diungkapkan. Hanya untaian kata yang terus kurapalkan. Berharap segalanya mereda. Berharap segalanya damai. Berharap hatiku tak lagi sesak. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- - 9 Agustus 2016 - Copyright © by ranikaruslima, 2016 cover by @agnesmey7 #30 dalam Poetry (27/11/17) #35 dalam Poetry (12/11/17) #51 dalam Poetry (19/10/17) #53 dalam Poetry (18/10/17) #74 dalam Poetry (29/04/17) (16/10/17)

Tentang kata yang memiliki rasa

Aku, kamu, dia, kita, dan mereka. Aku metaporakan agar hanya kita yang mengerti. Keadaan aku personifikasikan agar hanya kita yang mengetahui. Tak ada yang terhiperbola hanya karena semesta terlalu bahagia atau tersakiti. Hanya ironi membungkus puisi ini. Meski sarkasme juga membalut di sana sini.

Terima kasih sudah mampir ^_^ Jangan lupa di vote yaah :)