Kisah pendek enam ribu kata yang menceritakan tiga setengah jam pertemuan Kim Mingyu dengan Jeon Wonwoo dalam sebuah penerbangan yang mendebarkan. "Pakai sabuk pengamanmu, jangan buat aku yang memakaikannya." ㅡ Kim Mingyu. Start/End : 5 March 18 . . . #687 on Short Story 8/3/18

He speaks action, not words. Because that's what a real man does.

Jeon Wonwoo menolak dijodohkan dengan perempuan pilihan ayahnya karena ia merasa tertarik dengan gadis lain. Tapi apa jadinya jika tiba-tiba saja gadis yang akan dijodohkan dengannya datang ke apartemennya dan meminta menginap di sana selama beberapa waktu? Apakah Wonwoo akan menolak? Atau justeru ia akan membiarkan perempuan itu tinggal serumah dengannya?

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sepertinya itulah pepatah yang paling pas untuk menggambarkan keadaan Kim Nana. Bagaimana tidak? Atasan barunya, Lee Siyeon, tak ubahnya seperti nenek sihir yang membuat hidupnya bak di neraka. Perempuan itu membuat Nana bekerja tak kenal waktu bagaikan romusa, belum lagi, dia harus tahan dengan semua kritikan dan peraturan-peraturan tak masuk akal yang di terapkan padanya. Terlebih lagi ketika ia tahu bahwa ternyata suami Siyeon adalah Choi Seungcheol, lelaki yang telah mengkhianatinya dan membuatnya patah hati, beberapa tahun yang lalu. Keadaan diperparah karena sebagai asisten pribadi, Nana harus sering berkunjung ke rumah Siyeon hingga secara otomatis, ia juga harus sering bertemu dengan Seungcheol. Alih-alih merasakan amarah dan dendam, momen itu malah yang membuat Nana melihat Seungcheol sebagai sosok yang berbeda. Tak dapat dipercaya, lelaki tampan yang pernah bercita-cita menjadi pengacara terkemuka di Korea itu, seperti bertukar peran dengan istrinya. Jika Siyeon yang bekerja, Seungcheol menghabiskan waktunya di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ia memasak, mencuci baju, mengepel lantai, membersihkan rumah, berkebun, semuanya. Bingung dengan keadaan itu, Nana justru menemukan dirinya menginginkan lelaki itu kembali!

Ini adalah kumpulan ficlet/drabble dari para kecebong kesayangan yang terkadang idenya muncul secara tiba-tiba... happy reading...

Dan aku lelah... Aku lelah diperlakukan seperti sampah... Waktunya membalas, meratakannya dengan tanah! Surga atau neraka, biar aku yang menanggungnya! Note : gambar cover saya ambil secara acak dari google.

Adikku mencintai pacarku. Dan pacarkupun mencintainya. Begitulah... Aku hancur, remuk, berkeping-keping. Merangkak, meratap, aku mengumpulkan kembali kepingan-kepingan hati yang tercerai berai. Dengan tertatih, aku berusaha menyembuhkan luka hati walau sedikit demi sedikit. Dan aku merelakannya... Tapi ketika aku telah mampu menata hatiku, ketika aku telah hampir melupakannya, kenapa lelaki itu harus kembali ke kehidupanku?

Ketika anak-anak muda itu beranjak dewasa, dan akhirnya menikah ... p.s. gambar cover bukan punyaku. saya ambil acak dari google. jika ada yang tahu sumber aslinya, silahkan beritahu saya. thanks.

Pinky tak punya trauma tertentu pada perkawinan. Toh ia dibesarkan di sebuah keluarga yang bahagia dan berkecukupan. Tapi entah, kehidupan pernikahan sepertinya tidak terlalu cocok dengan dirinya. Selama ini ia nyaman sendiri. Ia bahagia walau tak pernah punya hubungan spesial dengan lawan jenis. Ia punya ritme sendiri dalam menjalani kehidupan. Tipikal perempuan bebas yang tak pernah suka dikekang. Dan ia sudah bertekad, ia ingin melajang selamanya. Tapi apa jadinya ketika tiba-tiba saja ia dihadapkan pada kenyataan bahwa kedua orang tuanya sudah menyiapkan seorang suami untuknya? Dan WAJIB hukumnya untuk diterima! WARNING : KONTEN DEWASA p.s. cover saya ambil dari film Love 911.

park nami and jeon wonwoo were really close since they were born. they're parents were best friends which is why they managed to grew that close. wonwoo is annoying in nami's eyes, he often teases her. she hates him. could hate possibly lead to love?