Gadis cantik dengan sejuta rahasia. Dia tak punya keluarga, atau tak pernah dianggap oleh keluarganya. Nakal, bodoh, itu sangat melekat padanya. Sama-sama Bad. Tak ada yang tau hubungan mereka, walaupun hanya sebatas sahabat. Tapi Arven selalu ada dibelakang Farsha saat gadis itu butuh. Tak ada yang tau juga bahwa dibalik seringai miring Farsha terdapat tangisan yang disembunyikan didalamnya. Terdapat luka yang tersimpan didalamnya. Hanya Arven dan Arven! Kisah mereka mungkin tak seperti remaja pada umumnya. Dekat, jadian, nikah. Tapi lebih, banyak yang harus dilewati didalamnya. Bukan hanya tentang rasa kecewa, percintaan dan keluarga ada didalamnya. Selamat membaca kisah Arven & Farsha. Squel dari Aldara! Arven: Cowok Farsha: Cewek

Erlan Anggara, ketua osis di SMA nya sendiri, SMA Cakrawala. Dingin, bermulut pedas, itu yang mereka kenal dari Erlan. Satu lagi, tampan. Semua wanita yang melihatnya akan tergila-gila, tapi tak ada berani yang mendekatinya. Erlan tak bisa tersentuh, tak pernah bisa diajak bicara panjang lebar. Dia Erlan, si dingin yang selalu membawa tongkat baseball saat sedang bertugas. Sampai dimana hidupnya dirubah saat hari pertama MOS. Dira, gadis cantik yang sedikit ceroboh dan bodoh. Sikap riang serta senyuman yang sering ditunjukanya adalah tipuan. Siapa yang tau kehidupan Dira? Semua beban yang dialaminya? Tak ada, semuanya tersembunyikan erat-erat sampai matanya seakan buta. Yang dilihat hanyalah riang dan bahagia dalam diri Dira. Takdir mempertemukan mereka, mengaduk-aduk perasaan keduanya. Mencoba memecahkan masalah dalam diri mereka masing-masing, saling menguatkan. Wajib Follow Dulu! Plagiat jangan mendekat!

"Gue gak tau lagi harus ngajarin lo kayak gimana. Gue capek tau gak. Lo itu begonya udah akut," kata Ali sambil mengacak rambutnya frustasi. PLAKKKK! satu tamparan keras tepat bersarang di pipinya yang membuat dia meringis. "Lo gak berhak ngejudge gue kayak gitu. Gue gak pernah mohon-mohon ke lo buat ngajarin gue," suara itu terdengar bergetar. Prilly berusaha menahan tangisnya agar tak pecah. laki-laki di hadapannya ini benar-benar membuat kesabarannya habis. Andai saja ia tahu apa yang sebenarnya terjadi, pasti dia akan berfikir beribu kali untuk mengucapkan kata-kata itu kepadanya. Namun untuk apa Prilly menjelaskan. si jenius ini tidak akan perduli.