Untukmu, kukirimkan sajak tanpa nama. (atau, sebuah fanfiksi genre poetry untuk panwink, two-shots)

Selalu ada pengorbanan dalam setiap cerita. Beberapa tidak menyadari hingga luka mendalam telah menghiasi hati. Tapi kehilangan rumah menjadi hal tersendiri. Sebuah rumah yang menjadi tempat pulang sebuah hati. Sebuah rumah yang menghangatkan diri. Sebuah rumah yang selalu di cari-cari. Sesungguhnya telah lama di miliki namun hilang karena ego pribadi. Mereka berdua, kehilangan tempat untuk kembali. Bungou Stray Dogs © Asagiri Kafka All characters in story © Asagiri Kafka Background Music © DYATHON WARNING : Cerita ini mengandung unsur Shounen-Ai or Boys Love. Bagi pembaca yang homophobic atau anti terhadap hal-hal berbau 'hubungan sesama jenis' diharapkan untuk tidak membaca(dan jangan report story saya).

Tatapan matanya mengartikan segala sesuatu yang akan ia katakan dan juga ia rasakan selama ini.

Perasaanku padamu lebih dari sekadar kasih sayang seorang kakak kepada adiknya. Aku menyayangimu seperti kamu adalah detak jantungku. Aku mencintaimu seperti kamu adalah jiwaku. Namun darah ini adalah kekang sejati dari semua perasaanku padamu. - Indra Perasaanku padamu lebih dari sekadar kasih sayang seorang adik terhadap kakaknya. Aku menyayangimu seperti matahari kepada bumi. Aku mencintaimu seperti bulan terhadap malam. Namun kau bahkan tak peduli, tidak hingga aku memberimu jantung dan jiwaku. - Ashura YAOI || INCEST || HANAHAKI BYOU || ASHUIN

Seorang Malaikat Maut yang bertemu dengan seorang atau sebuah jiwa yang tersesat di tengah-tengah perjalanan pulangnya. Highest Peak: #2 - beomjun #34 - kematian

five weeks. four t-shirts. three meals. two boys. one loving hatred. © hoikyuu

Levi pikir ini terlalu klise. . [eruri. erwin x levi]

Perjalanan Yang Jeongin ke sebuah kota kecil mengantarkan dirinya kepada sebuah nisan dengan dua jasad di bawahnya, seorang pria tua kesepian, dan setumpuk surat cinta yang berisi kisah di antara desing peluru serta tumpah darah perang saudara. { bxb; hyunlix ft. jeongin; cover © kimdoyomg }

This is the sequel to Light as a Feather, Stiff as a Board, the first book in the Weeping Willow High School series.

This is the original, unedited version of Light as a Feather, Book #1. This book was the inspiration for the Hulu Original Series. The revised version is now available in bookstores throughout the USA & Canada from Simon Pulse. McKenna Brady thinks her junior year of high school is going to be the best ever when she's welcomed into the elite group of popular girls at Weeping Willow High School led by blonde, gorgeous Olivia Richmond. Prior to junior year, McKenna was known in her small town as the girl whose twin sister died in a tragic house fire, and she's overjoyed at the prospect of redefining her identity. She has a date to the Homecoming dance with Olivia's handsome older brother, and a good chance of being elected to student council. For the first time since McKenna's parents divorced, things are looking up. But everything changes the night of Olivia's Sweet Sixteen sleepover birthday party. Violet, the shy, mysterious new girl in town, suggests that the girls play a scary game called Light as a Feather, Stiff as a Board, during which Violet makes up elaborate stories about the future ways in which beautiful Olivia, brassy Candace, and athletic Mischa will die. The game unsettles McKenna because she's already escaped death once in her life, but she doesn't want to ruin her friends' fun. It's only a game, she reminds herself.