[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA. Biar nyaman bacanya😄] Affa dipaksa pindah rumah oleh kakaknya. Awalnya Affa kesal dengan rumah yang baru ditempatinya itu. Apalagi dengan keputusan kakaknya yang mengambil dinas ke luar negeri. Affa ditinggalkan di rumah bernuansa khas masa penjajahan itu. Semua berjalan seperti biasanya. Affa masuk sekolah baru, bertemu teman baru, guru baru, dan calon tambatan hati. Tapi, itu semua menjadi kacau saat Affa mulai mendapatkan pesan beruntun melalu pesawat kertas yang selalu memuat kode nomer 23. Lampu dirumah Affa sering padam, tepat pada jam 23. Dan tepat saat itu pula, Affa akan mendapatkan serangan panik. Iya benci kegelapan. Tapi, ditengah kepanikan Affa, ia mendapatkan pelukan dan usapan lembut diperutnya. Setelahnya, Affa akan jatuh tertidur. Teman-temannya yang tahu jika Affa tinggal di rumah bernomor 23, secara terang-terangan menjauhi dirinya. Affa bingung. Dan pada suatu hari, Affa bangun tidur dengan kondisi tak bisa melihat apapun. Affa buta?! Apa ini? Sebenarnya ada misteri apa dibalik nomer 23?!!--- Affa 17 Agustus 2018 - 11 Desember 2018

"Om. maafin Qilla karna udah jatuh Cinta sama Om"ucapnya lembut "kenapa harus minta maaf? saya sangat senang jika kamu mencintai saya". "Qilla ngomong kek gini, karna Qilla takut tiba-tiba om marah karna Qilla udah Cinta sama Om " El hanya bisa tersenyum kecil dan mengacak-acak rambut Qilla sayang, pasalnya pria ini sedikit jarang tersenyum tapi jika sudah didekat Qilla apapun akan ia lakukan walaupun gadis itu hanya meminta nya untuk tersenyum.

Kau tau? Aku sangat suka melihat wajah ketakutanmu, apalagi kau berteriak ingin meminta tolong, itu semakin membuatku puas saat menyiksamu. Gadis kecilku