Kami sekelas. Tapi, percayalah, aku tidak pernah berbicara dengannya. Dengan si pembuat onar di kelas. Dengan si murid paling urakan di sekolah. Suatu hari, dia menggedor pagar rumahku. Wajahnya memar, terdapat darah di ujung bibirnya. Dia babak belur, si pembuat onar itu. Hari itu, kubiarkan dia masuk ke rumahku dan kubiarkan dia menceritakan semuanya. Sebelum kejadian itu, tidak ada yang kuketahui tentang dirinya selain namanya; Revano. Dia menceritakan semua hal yang belum pernah diceritakan pada siapapun. Setelah kejadian itu, dimana dia menggedor pagar rumahku dan meringis di hadapanku, aku mengetahui satu hal tentangnya; dia tidak seperti yang kukira selama ini.

Semuanya telah usai, aku sudah melupakanmu tanpa harus membencimu. Sangat mustahil jika aku sudah melupakan seluruh perasaanku padamu. Karena disekolah, kita belajar mengingat bukan melupakan. Ya, aku tahu. Itu adalah kata kata yang sudah sering kalian dengar ketika seorang remaja patah hati. Aah sejak tadi aku curhat terus, sampai lupa kalau kita belum kenalan. Perkenalkan namaku Adiba Shakila Almarini. ____ Gue Davin Irawan yang ga pernah percaya dengan adanya karma, semua orang bilang gue bakal nyesel ninggalin orang yang bener bener tulus sama gue. Gue ga percaya, karena setelah gue meninggalkan dia. Ga ada rasa apapun, penyesalan pun ga ada. Kejam? Ya gue tau. Tapi setelah beberapa bulan, gue merasa ada yang hilang. Padagal gue juga bingung, bagian apa yang hilang dan yang berhasil buat jiwa gue hambar sangaat hambar. ____ Mau tau ga? Kalo ga mau tau ya udah Gue bakal tetep ceritain ko. Jadi kenalin dulu, gue Hadrian Rendra Nabhan temen temen gue biasa memanggil Rendra. Kalo kalangan cewe? Manggilnya sayang. Tapi bohong. Gue punya banyak temen, tapi ada satu cewe yang selalu gue ajak berantem. Bukan berantem yang sampe babak belur. Tapi ributin hal-hal yang ga jelas, sampe temen temen gue aja bingung kenapa kita ga bisa akrab buat satu detik. Gue suka dia. Bukan suka layaknya laki-laki sama perempuan, gue suka karena... ya gitu pokonya, lo ga perlu tau. Tapi kalo sehari aja gue ga ribut sama dia, sekolah tiba-tiba rasanya kaya gedung sekolah tanpa murid satupun. Sepi coy. Kepanjangan ya? Yaudah oke. Gue pamit.

Menceritakan seorang tentara yang berjuang dimasa lampau untuk menghentikan sebuah bencana yang tercipta oleh tangan-tangan penguasa. Mereka rela mengesampingkan kemanusiaan demi sebuah ambisi serta hasrat menguasai dunia yang hanya bersifat sementara. "Ini hanyalah cerita fiksi bukan sebuah prediksi" Bagaimana ia dapat menghentikan bencana tersebut, atau apakah ia tergoda untuk mengubah hal lain? ~Enjoy the Story and Happy Reading☕