[ON GOING] "Take your mask off when I'm around you, darling. So that I can love you properly." said Jeffrey to Roseanne. "Love has a powerful way of removing the mask we all insist on wearing." -Jessy-

Kosan warisan sujarat bukan hanya sebatas tempat sewaan perbulan atau pertahun tapi ini lebih dari kata 'Rumah' yang sesungguhnya. Ada 23 isi kepala yang harus disatukan, ada 23 karakter yang harus saling memahami satu sama lain, dan tentunya hanya ada satu bidadari yang sampai kapan pun akan tetap menjadi tulang rusuk bagi para bujang. Bagaimana rasanya jika kau dipilih menjadi satu-satunya orang yang harus memahami 23 karakter orang yang berbeda? Rasanya menyiksa namun membuat nyaman di waktu bersamaan. Pantaskah ini dikatakan kesialan ataukah justru kebahagiaan? Cerita ini akan membawamu menemukan jawaban dari pertanyaan diatas.

"I'll be your meds. Let me be your daily dose of Serotonin." "Then i'll be your dopamine, huh? You wish." ©niciwinibiti, 2020

Please, panggilin Rose sekarang. Currently slow update! Sorryyy.

Disaat Jaehyun dihadapkan dengan takdirnya, yaitu; mengurus tiga bocah tengil + cewek labil yang ternyata MKKB bernama Chaeyoung.

"Darkness was created by God so you can find your true light."

semenjak kedatangan jaehyun, kehidupan rose tidak pernah lagi sedamai dulu. © 20 Januari 2020 [End] 20 Oktober 2020

Yang satu ketua geng yang satu ketua padus. Dua-duanya dijodohin. Sama siapa? teman-temannya sendiri. --- COMPLETED SELASA, 25 AGUSTUS 2020 ❌HARSH WORDS

𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ❝Jangan liatin mulu dong, gue kan jadi geer❞ 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘶𝘴 ━ﾞ𝙘 𝙤 𝙢 𝙥 𝙡 𝙚 𝙩 𝙚 𝙙

[ a JaeRose fanfiction ] "Rosé-" "Lo harus tau Rosé-" "Rosé, lo dipanggil sama Kak Do-" Roseanne Park, anak ke 2 dari 3 bersaudara. Satu-satunya anak perempuan di keluarga. Anak kesayangan Papa. Adik kesayangan Abang. Kakak kesayangan Adik. Currently living in Seoul with her older brother and younger brother. Hmm.. Cliché much? Enter the oh-so-charming Jung Jaehyun, he got bods, looks, and brain. But nobody's perfect, right? Dia terkenal dengan sifat ketusnya tanpa memandang gender. Talking 'bout gender equality. "So.. uhm.. boleh saya panggil kamu 'Cactus'? Karena nama kamu Rosé, bukankah nama kamu terlalu mainstream?"