HOMOPHOBIC DILARANG MENDEKAT!!! Judul: DUA GARIS UNTUK BIRU OST: Sampai Waktu Membunuhku (OUT NOW!!!) Status: Tamat Genre: Gay, M-Preg, Romance & Comedy Ket: Bahasa non-baku (Tidak EYD), Typo bertebaran dimana-mana! [SINOPSIS] "Oh iya! Nanti kalo lu gituin gua, guanya nggak suci lagi, terus gua meratap di kamar mandi, terus basa-basaan pake shower sambil bilang 'gua jijik, gua kotor'. Besoknya gua mual-mual, terus gua hamil, terus gua kaget, jantungan, kritis dan mati! Nggak! Gua nggak mau! Gua belum ngerasain yang namanya honeymoon.. No! No! No way! Pokoknya gua nggak mau itu terjadi." kata Biru yang lebay. "Bir, lu 'kan cowok. Mana bisa hamil?" kata Ari menatapnya bosan. "Nggak ada yang nggak mungkin bagi Tuhan! Siapa tau gua dikasih anugerah itu." balas Biru asal. "Amiiin.. Semoga benar.".. "Sial lu, Ar! Jangan di-aminin dong. Nanti kalo bener gimana?".. "Tenang. Gua akan tanggung jawab.".. "Anjir lu! Makin ngawur aja bacot lu! Apa jadinya, kalo Biru yang bisa dibilang Straight mendadak menjadi Gay gara-gara dihamili sahabatnya sendiri? Bayangin aja! Sahabat yang paling lu percaya, padahal suka sama diri lu sendiri. Dan sahabat lu itu berbuat nekad dengan melakukan ena-ena sampai lu hamil. Hahahaha!!! Penasaran? Baca yuk!! Yah! Cerita ini bergenre M-Preg. Maklumi saja kalo absurd.

(18+) Kevin mendapati wanita yang tidak dikenal mengaku hamil karena dirinya, bagaimana bisa?

Diandra, seorang remaja lelaki yang selalu menjadi sasaran ejekan dan olok-olok dari teman-temannya, terkurung dalam penampilan yang tak lazim dan bertolak belakang dengan stereotip maskulinitas. Dalam lingkungan sekolah barunya, kehidupan Diandra semakin terperosok setelah ia berjumpa dengan Emilio, seorang senior yang memiliki reputasi sebagai pemuda nakal dan penuh kontroversi. Emil, yang menjadi dalang utama di balik rangkaian perundungan yang dihadapi Diandra, mendadak berubah dan memperlihatkan sikap lebih baik padanya tanpa alasan yang jelas. Ini menimbulkan kebingungan bagi Diandra, yang perlahan mulai merasa ada sesuatu yang tumbuh dalam dirinya untuk Emilio. Di tengah kekacauan emosionalnya, muncul Felix yang selalu siap melindunginya. Felix, seorang senior yang memiliki pandangan hidup terbuka, menunjukkan kebanggaannya terhadap identitas orientasi seksualnya tanpa ragu atau rasa malu. Felix dengan berani mengungkapkan perasaannya secara blak-blakan kepada Diandra. Melalui liku-liku perjalanan hidupnya, Diandra menemukan makna berarti tentang arti cinta sejati, keberanian menerima diri sendiri, dan perjuangan melawan prasangka sosial. Menjadikannya sebagai pelajaran berharga tentang keberanian mencari identitas dan mencintai tanpa batas.