Hanya untuk kaum patah; Kita berada di dalam naungan yang sama. Bergelar rasa kecewa atas cinta yang tak terbalas, cinta yang saling menyimpulkan tali mati, cinta yang saling memotong kehendak, atau hanya sebagai tali penyanggah? Oh shit! ajarkan aku untuk tidak menghafal namamu; (lagi) Kekasih.
Semua nama diganti kecuali alur Malam itu saat semuanya berubah Mengantarkan kami kepada sebuah Klan. Klan yang bahkan hampir tidak ada yang percaya dan tidak ada yang terbesit untuk mencarinya. Itulah Klan Komet. Klan yang menyimpan benda Pusaka. Dapat mengalahkan berlipat-lipat kekuatan Si Tanpa Mahkota. Namaku Rach...
ada luka yang tak kunjung hilang ada derita yang masih hinggap ada trauma yang tetap terbayang diri boleh bersedih, tapi jiwa tak berhak untuk rapuh menyembuhlah sedari dini, oleh diri sendiri, hingga lekas membaik dan pulih nanti
Berisi resensi tentang novel Bintang karya Tere Liye. Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar. Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok...
Siapa bilang yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada? Salah besar! Bahkan yang setia, yang memperjuangkan, ataupun yang berkorban akan kalah dengan TAKDIR. Kukira aku bisa mempermainkan takdir, tapi malah aku yang dipermainkan takdir. Percayalah takdir akan memihak pada ketulusan...
