Dia seperti matahari terbit yang mengusir pekatnya malam. Tawanya semurni mawar putih yang baru saja mekar sempurna, membuat semua orang yang melihatnya ikut meledakkan tawa dan melukis segaris senyum indah di atas luka. Dia lahir dengan sejuta harapan dari seorang ibu yang penuh gores luka. Dia, sang matahari terbit yang selalu memancarkan sinar cerah, perlahan tertutup oleh mendung sampai akhirnya ia berubah menjadi senja yang bersiap dengan perpisahan. ••• ⚠️ Terdapat umpatan dan bahasa kasar. mohon bijak menyikapinya🙏 -slow update-

❞Jungkook itu salah satu murid cupu yang hobi nya dateng ke perpus buat baca buku. Sesuatu yang sama sekali nggak menarik buat remaja jaman sekarang.Tapi semenjak hp nya bunyi karena telepon masuk, Jungkook mulai dapet julukan baru selain si cupu. Julukannya 'Fanboy kentang'❞ /Brothership story/ //BTS story// ©taetae_t

[ Complete ] DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! Cover by : @Znochu Maincast : Kim Taehyung as Kim Taehyung Jeon Jungkook as Jeon Jungkook / Kim Jungkook Sebongkah hati yang terabaikan Sebongkah hati yang terindahkan Lantaran masalalu kelam yang membuatnya tenggelam Ketika kekuatan cinta dan batin di pertanyakan Ketika ikatan darah harus terabaikan Bagaimana laras kehidupan yang akan ia perjuangkan Ditengah-tengah pengasingan yang menyakitkan oleh orang yang tersayang

Siapa yang tak ingin menjadi anak yang di banggakan oleh kedua orang tuanya? Semua pasti menginginkan itu. Termasuk diriku. Hay, namaku Jeon Jungkook. Murid kelas satu SMA yang ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku berusaha sebaik mungkin untuk menjadi apa yang diinginkan kedua orang tuaku. Tapi.. "Eomma.. Appa.. Stop it, jebal." Family life Hurt, Angst Start: 2018.09.30 - End: 2019.04.07

Sekolah bukanlah tempat yang pantas kami jajaki Para guru bagai mesin tua yang meneror kami setiap pagi. Menatap buku dan memaksa kami memupuk sukses dimasa depan. Status kami memang pelajar tapi pegangan kami bukanlah seperangkat alat tulis yang diwajibkan di sekolah. Inilah kami,jiwa beringas dengan belati yang setia disaku SMA kami. Kami tunjukkan masa pubertas ini dengan sayatan luka dan bercak darah yang membekas rapi dijalanan. Karena kami bukanlah siswa yang berprestasi. Bukan siswa yang dipandang tinggi Melainkan , para belati yang siap membunuh mangsanya kapan saja. -Belati Tuhan- Copyright @mpiingkukis/maulidazakiyyatululya