[15+] Narendra Surbakti tidak menyangka, Kuliah Kerja Nyata yang dia ikuti dapat membuat perubahan drastis hidupnya dalam kurun waktu satu bulan. Terjebak di wilayah tanpa ada sinyal telepon dan listrik, membuat dia dan sembilan belas orang yang ikut bersamanya, mau tidak mau harus beradaptasi di daerah terpelosok, terpencil, dan terselubung bernama Tirtanan. Terjebak di tempat warga-warga yang teralienasi dari peradaban modern, Rendra dan teman-temannya satu kelompok KKN harus berurusan dengan hal yang lebih merepotkan, tidak masuk akal, dan penuh hal-hal melelahkan. Jadi, Narendra Surbakti harus bertahan hidup bersama lima kelompok masyarakat dari lima peradaban dan lima generasi berbeda dalam satu wilayah, terselubung dari dunia luar, dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Daerah aneh dan tidak masuk akal bernama Tirtanan.

[PG 18+] Rimba Eka Putra tidak menyangka bahwa Ulang Tahunnya yang bertepatan dengan Dies Natalis Sekolahnya, SMA Harman Sastranagara, yang dirasanya akan berjalan dengan perayaan, traktiran yang harus dia bayar, dan kegembiraan akan berubah menjadi sebuah malam yang mengerikan. Satu persatu teman-temannya bergelimpangan ke tanah, meledak menjadi ceceran daging atau tercabik-cabik. Rimba dan teman-teman satu gengnya yang bernama Order of Quartz harus bertahan hidup di ... lingkungan sekolah mereka sendiri, selamat dari Sang Pembantai, dan menemukan sebuah kebenaran di balik Malam Pembantaian Pesta Dies Natalis SMA Harman Sastranagara. Dengan ini, mari kita mulai Pestanya ...

Aku tak pernah percaya pada teleportasi atau pun mesin waktu. Sebab aku tahu bahwa mereka hanyalah fantasi. Terjebak oleh ilusi dan realita. Tersesat oleh interpretasiku sendiri. Opini menjadi fakta. Dan fakta menjadi opini. Aetheverdel. Entah ini khayalan semata atau dimensi nyata. Semua berputar dalam otak kecilku. Memaksaku menemukan jalan keluar dari dunia ilusi. Hanya waktu yang mampu menuntunku menuju jalan keluar. Aku tak pernah ingin mengubah prinsipku secara drastis. Namun sudut pandang makhluk itu, seakan membiusku untuk mengubah kepribadianku. Menjadi kepribadian yang ingin mengubah mindset semua orang yang ada di sekitarku. © April 2016 by Annived Assiva

Manusia memang mengagumkan. Mereka memiliki rasa dan pikiran yang berbeda satu sama lain. Namun terkadang berbagai paradoksal setara atau filsafat yang berlebihan bisa membuat mereka agak sinting. Jauh di alam bawah sadar. Tersembunyi di ruang terkelam dan terlembab. Tinggal dalam dimensi berbingkai tanpa batas waktu. Mikrob pemikiranku membelah diri. Bertumbuh bagai embrio dalam kandungan. Seolah mereka memiliki rasa dan sudut pandang sendiri. Semakin lama semakin bertumbuh. Menjadi bengis dan tak terkendali. Tak lagi ada cukup ruang bagi mereka. Sampai akhirnya mereka merombak gerbang alam bawah sadar. Merangkak menuju alam sadar manusia. Mengintimidasi dengan bisikan lembut namun menusuk. Dan suara-suara itu tak ingin dihapuskan. Karena aku menyukainya. Apa kau juga merasakan 'itu'?

Kebebasan absolut terdengar mustahil untuk diraih. Maka terkadang manusia memakai segala cara untuk mencapainya. Mekanisme pertahanan ego lambat laun membentuk persona eksistensialis. Tak mengenal benar atau salah. Layaknya tanpa hati nurani. Menjadi binatang bengis tak terkendali. Sumbu ketenangan memudar dan lenyap dalam kegelapan. Menyisakan kesedihan tak berujung. Ratap serta kertak gigi hadir di barisan paling depan. Keangkuhan sang dominan beralih menjadi anak yang meringkuk dalam sakral sendu. Kebahagiaan permanen tidak mungkin ada di dunia fana. Sama halnya seperti kesedihan. Menariknya, hidup adalah petualangan. Maka benar adanya seorang legendaris yang mengungkapkan bahwa kepastian adalah ketidakpastian itu sendiri. Karena justru itulah yang membuat warna dalam kehidupan. Begitukah(?) © nico nico nii~