evlyrose
- Reads 14,813
- Votes 1,249
- Parts 13
Perkumpulan Bapak-bapak yang dipertemukan saat sedang menunggu pasangan mereka belanja di Mall, di suatu Toko yang kerap kali memberikan diskon besar-besaran sehingga membuat masyarakat setempat terjerumus ke dalam kerakusan. Di situasi itu lah para Bapak-bapak ini dengan rasa pundung, berjongkok di depan Toko, menunggu pasangan mereka selesai berbelanja.
Awalnya rasa memelas menyeliputi mereka, orang setajir Bapak-bapak ini sudah bisa disandingkan dengan pengemis jalanan. Tampang gagah dan mapan mereka pun terasa dipermalukan di tempat umum yang berdiskon seperti itu, kalau mereka mau, seluruh isi Mall pun bisa dibeli. Sayangnya, tipe pasangan mereka itu memang miskin, rajin menabung, dan rendah hati.
Dari para Bapak-bapak di sana, empat orang ini membentuk lingkup obrolan sendiri. Alasannya hanya satu, karena mereka yang terlihat tampan, masih muda, tinggi, dan kaya. Topik yang diobrolkan mereka ini tidak jauh-jauh dari 'Membanggakan Pasangan Mereka Masing-Masing' hingga mabar bareng. Dirasa mereka sepertinya sefrekuensi, sejiwa, dan senasib, akhirnya mereka saling bertukar nomor. Maka, terbentuklah grup WA dengan nama 'Para Penyumbang Benih'.