SarahFransiscaaaa
Jika orang lain semakin bertambah usia, semakin mendekatkan diri pada Sang Pencipta, berkerja keras demi bekal menuju ujung eksistensi di bumi, perlahan melepaskan hal-hal duniawi. Namun, itu tidak berlaku untuk Ita Ratih.
Gelora di dada wanita berusia senja itu seolah tidak pernah padam. Masalahnya hanya satu, gairahnya membara hanya pada suami orang.
Jatuh bangun menghadapi labrakan demi labrakan, nyatanya tidak membuat Ita jera. Kali ini, gairahnya berpusat pada si Amal Sodaqoh. Ia, Amal dan Nana merupakan teman satu sekolah. Hal itu menambah pompaan adrenalin setiap kali Ita meneguk kenikmatan dari Amal.
Apakah kali ini Ita kembali beruntung, atau akhirnya menemukan karmanya?