nama gue nindy laura safarina. nama pacar gue marchel vlakra surya. seorang ketua osis disekolah gue. gue dan marchell udah pacaran selama 6 bulan sejak pertama kali dia dilantik sebagai ketua osis. gue dan marchell termasuk salah satu pasangan paling keren disekolah. semua orang selalu iri melihat kedekatan kita berdua. sampai2 gak sedikit dari mereka semua berusaha buat hancurin hubungan kita. salah satunya amel dan dayang2 curutnya. kenapa gue bilang curut?. karena mereka selalu banyak omong kayak ratunya. apalagi kalo lagi ngebully siswa culun. meskipun banyak rintangan, hubungan gue sama marchell masih mulus2 aja. sampai pada akhirnya kepala sekolah mengadakan acara buat ndaki gunung semeru bareng selama seminggu. dengan syarat harus bergantung pada alam segala jenis makanan dan kebutuhanya. dan yang lebih menyebalkan lagi, kegiatan ini dilakukan berkelompok 2 orang 2 orang. dipilih sesuai nama siswa yang terlihat hampir sama. ternyata hari itu gue memang lagi gak beruntung banget, nama gue disebut setelah nama Rendy wahendra. siswa terculun dan tampilanya paling ngak banget disekolah. tapi sosok rendy ternyata gak seburuk seperti yang terbayang diotak gue. dia bagaikan super hero yang selalu menolong gue tiap gue hampir jatuh dan butuh pertolongan sampai gue hampir mati. dia berkorban meski harus mempertaruhkan nyawanya. sampai akhirnya gue tau, bahwa rendy dan gue memang bukan hanya cocok tentang nama. tapi juga tentang perasaan. kita pacaran dan marchell yang awalnya gak terima akhirnya mengikhlaskan gue pacaran sama rendy. Nama Nindy bukan hanya sekedar nama terbaik yang dibuat ayah gue. tapi juga nama keberuntungan yang membuat gue mengenal, siapa sebenarnya si culun Rendy Wahendra. pacar gue tersayang itu.

aku zahra Safitri seorang wanita yang senang hura2 bersama teman teman sebayaku. tapi tak berselang lama aku tak bisa seperti itu lagi. sejak ayah dan bunda ku memintaku melanjutkan sekolahku dipesantren. kumuh, kotor , sempit. itulah pikiranku tentang pesantren yang akan segera aku tempati. aku mengalami banyak hal menjengkelkan dipesantren. mulai dari teman2 yang tidak menyukaiku, pengurus yang suka mengerjaiku sampai ngantuk yang mengganggu belajarku. aku hampir putus asa dengan semua yang terjadi dipesantren. sampai rasanya aku ingin membuka jilbabku agar aku bisa bebas dari pesantren yang penuh pengekangan ini tapi santi dan winda adalah teman yang selalu ada disuka dukaku. mereka lah yang membuatku bertahan sampai aku terpilih menjadi rois am pesantren putri. semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. kupikir perjuanganku telah selesai. justru semua itu adalah awal dari semua cobaan itu hadir. selamat membaca 😊😊