TERSEDIA DI SHOPEE : Jaksa Media | Astri merupakan sekretaris sebuah perusahaan yang berada di Jakarta. Di usianya yang ke-27 tahun, dia ingin mengejar karir yang tinggi. Sayangnya, rencana mengejar karir yang tinggi terkendala saat orangtuanya yang tinggal di Bandung menginginkan Astri menikah. Bosan di terror oleh orang tuanya dan teman-temannya yang terus bertanya "kapan Nikah?" Astri pun menyusun sebuah rencana. Dia meminta Fahmi, teman kerjanya untuk berpura-pura menjadi pacar Astri. Astri berencana membawa Fahmi ke Bandung hanya untuk memperkenalkan kepada orang tuanya, sekaligus menghadiri acara pernikahan sepupunya. Tanpa disangka, rencana ini malah menjadi sebuah malapetaka bagi Astri, karena orang tuanya dan keluarganya yang agamis, memaksa Fahmi segera menikahi Astri. Dan Fahmi, ternyata tidak sanggup jika harus mengikuti skenario dari Astri, karena sebenarnya dia telah memiliki pacar. Terjebak ditengah-tengah semua kekacauan ini, membuat Astri makin menderita. Lalu, apa yang akan dilakukan Astri? Akankah Astri menemukan cinta sejati yang mampu membawanya pada surga Allah, atau pasrah akan keadaan dirinya sebagai jomlo dan fokus meniti karir?

Seperti mendung yang tak selalu hujan, begitu juga cinta tak selalu bersatu. Benar memang, cinta tak pernah salah, hanya saja ia sering tak tepat waktu, tak tepat yang dituju, juga diungkapkan dengan cara yang keliru. Ginda, gadis manis itu jatuh cinta dengan lelaki bersahaja, baik akhlak, dan murah senyumnya. Namun, kenyataan memaksa Ginda untuk sadar dari mimpi dan memaksa dia menerima takdir bahwa apa yang di janjikan mustahil bisa di tepati dan Setiap dosa memang pasti ada hukumannya. Lalu, mampukah dia menerima takdir yang telah ditetapkan Nya?

Bismillah 🌸UPDATE SETIAP SENIN🌸 Blurb : Izzatun Nafsiya, seorang gadis buta dengan diaknosa penyakit langka hemofilia. Tidak pernah neko-neko dalam hidupnya, karna sadar begitu dekat dengan kematiannya. Warna hitam dunianya, bagai mendapat hujan cahaya dari Jamaludin Akbar, pria yang memberinya jutaan warna. Seorang yang hanya bisa Izza dengar suaranya, tanpa tahu bagaimana wajahnya. Meski mereka merasa saling jatuh cinta, tapi tak pernah ada yang berani mengungkapkannya, sebab ikatan perasaan tanpa pernikahan adalah kemaksiatan. Konflik antara hati, ego, dan nyawa. Akankah bisa menyatukan mereka? apakah semesta mengizinkannya? karena pada kenyataanya, Izza telah dijodohkan dengan Rendra, sahabatnya, yang semasa kecil pernah bertunangan dengannya. Lalu siapakah jodoh yang Allaah pilihkan untuk Izza? apakah Jamal, Rendra atau berjodoh dengan yang lainnya? Mari jadi saksi perjalanan kisah Izza mencari jawaban "Siapa Jodohku?"