maragulita
- Reads 8,923
- Votes 89
- Parts 4
Kerajaan tempat kendali hanya sebuah ilusi.
Di ruang istana yang dibangun dari bisikan dan hasrat tersembunyi, berdirilah sosok dengan tatapan tajam dan suara serendah desir bayangan. Perintah tak pernah datang lewat teriakan, melainkan lewat sentuhan yang tak terucapkan dan keheningan yang memaksa patuh.
Di hadapan kekuasaan seperti itu, tubuh kan merunduk bukan karena kelemahan, melainkan karena sebuah pengakuan tak bersuara. Sebuah tunduk yang menyimpan rasa paling dalam
rasa yang tak butuh nama, tak perlu alasan.
Satu sentuhan di dagu, dan seluruh ruang seperti menahan napas. Detak tak lagi menurut, berdentum seperti berkhianat pada logika.
Ucapan dibisikkan, dan hanya keheningan yang menyambut, namun gemetar tetap hadir tanpa diundang.
Persetujuan tak pernah diucap, tapi selalu dijawab dengan kejujuran dari gerak paling sunyi disusul semburan kenikmatan dahsyat.