PREKUEL DEAR NATHAN (SUDAH TERBIT) Hal terberat dari kehilangan bukanlah perasaan ditinggalkan, tetapi berusaha menjalani kehidupan dengan sisa kenangan yang masih tersisa di ingatan. Seandainya Nathan tahu waktu memang sesingkat itu, dia akan membuat lebih banyak kenangan dengan Daniel. Nathan tidak akan marah jika hanya segelas susu cokelat yang terhidang di atas meja makan. Dia tidak akan kesal jika Daniel mengganti acara televisi dengan tayangan kuis interaktif karena menonton Power Rangers bisa nanti tapi menonton bersama Daniel hanya punya waktu terhitung jari. Dia akan memilih mengalah membiarkan Daniel berada di posisi paling utama untuk menyambut kepulangan Papa dari kantor sambil memegang tas kerja. Dia akan membiarkan Daniel meminjam seluruh kaus bistro kesayangannya bahkan tanpa harus meminta izin. Karena kini dia tidak bisa melakukan itu lagi. Daniel pergi meninggalkan kamarnya yang rapi tanpa sentuhan. Handuk yang masih dijemuran. Tuts piano yang tidak pernah lagi berbunyi. Kolor biru yang setia tergantung di belakang piano menunggu diambil oleh sang empunya. (Prekuel dari cerita Dear Nathan)

Bagaimana ketika Syila ditemukan takdir bahwa ia harus tinggal satu atap dengan seorang laki-laki yang ternyata juga most wanted di sekolah baru nya nanti. Jika kalian berpikir karena hamil? Tenang, bukan itu alasannya. Alasannya sederhana yang membuat hidup Syila kedepannya dipenuhi sejuta alasan untuk menjadi lebih berwarna. Kira-kira rasa apa yang akan muncul di antara mereka berdua? Hanya mereka dan waktu yang menentukan. Follow yuk sebelum baca :) Kalo suka jangan lupa dikasi votenya ;) Ingett "Tak baca maka tak suka" #1 in pertemuanpertama [19/03/21] #1 in muridbaru [23/02/21] #1 in syila [24/04/21] #1 in cintasma [13/05/21] #1 in arlan [03/05/21] #1 in satuatap [16/05/21] #1 in menyebalkan [21/05/21] #1 in putihabu-abu [25/05/21] #1 in saturumah [07/07/21] #1 in nyaman [02/07/21] #1 in cintaremaja [31/07/21] #2 in fiksiremaja [1/08/21] #2 in fiksi [04/08/21] #1 in sekolah [07/08/21] #2 in teenfiction [09/08/21] #1 in pacaran [09/08/21] #1 in teenlife [30/12/21]

❝ Sekalipun tentangmu adalah luka, aku tetap tak ingin lupa. ❞ --- Atilla Solana, Sang Cephalotus. Cewek tak berhati dengan segala aksi gilanya yang akan membuat orang lain takut untuk mendekat, atau bahkan sekadar menyapanya. Nyaris tak pernah ada cowok yang berani mengusiknya, kecuali Derrel. Siswa langganan juara kelas yang tanpa sengaja menyeret Atilla ke dalam satu insiden memalukan di bioskop. Awalnya, Atilla hanya ingin membalaskan dendamnya kepada cowok itu. Baginya, Derrel hanyalah cowok sok suci yang sembunyi di balik segudang prestasi. Hingga suatu waktu, Atilla menerima surat-surat cinta yang datang secara misterius. Di saat dirinya sibuk mencari bukti kuat untuk menyatakan Derrel adalah pelakunya, tanpa sengaja ia justru mengungkap rahasia lain. Sebuah rahasia besar yang akan mengancurkan harapan keduanya. Membuat mereka dipaksa untuk mengerti definisi luka yang sebenarnya. Saat semesta menguji mereka hingga harus melawan takdir, mampukah mereka berjuang hingga akhir? • • • 17+ (Mature Content) ❗️❗️❗️ CERITA INI ADALAH MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA. APABILA DI DALAMNYA TERDAPAT KESAMAAN DALAM SEGI NAMA , KARAKTER, ALUR, LATAR, DAN LAIN SEBAGAINYA DENGAN KARYA LAIN, ITU ADALAH SEBUAH KEBETULAN YANG TIDAK DISENGAJA ©️Copyright by rahmatgenaldi 2020 Stop! You can't copy my work. [SUDAH TERBIT DI MOCCACHINO PUBLISHER] Start Februari 2018, sempat di-unpublish, lalu direvisi dan di-publish kembali pada bulan April, 2020. Highest Rank: #1 di pengagumrahasia [03/07/2020] sampai [19/07/2020] #4 di secretadmirer [07/08/2020] #3 di secretadmirer [08/08/2020] sampai [12/08/2020] #4 di goodboy

Salah masuk kamar dan tertidur dengan pulas di sana membuat kehidupan Winda berubah dalam sekejap. Bagaimana Winda menjalani hidupnya bersama Mahardika yang bersikap dingin, bahkan membencinya? *** Kehidupan tenang Winda berubah dalam semalam ketika harus menikah dengan Mahardika Agrya, laki-laki yang sejak dulu tidak menyukai gadis itu berada di tengah-tengah keluarga besarnya. Keterpaksaan untuk menjalankannya semakin membulatkan tekad Mahardika pergi melanjutkan studinya di Jepang dan meninggalkan Winda sendirian. Kala delapan tahun penuh luka dan harap yang tersembunyi itu berlalu, kini yang Winda nantikan hanyalah perceraiannya.