Apa yang akan kau lakukan jika sebentar lagi kau akan mati? Bersedih? Marah? Atau menerima? Beda dengan Dayat. Lelaki kurus berbadan tegap penderita kanker itu membuat daftar harapan. Harapan yang ingin dia lakukan sebelum dia meninggalkan dunia. Aku? Aku lah yang membantunya mengabulkan harapan-harapannya. Tak ada rasa di antara kami. Tak ada ikatan. Aku hanya ingin menemaninya. Sampai pada akhirnya aku dijahili oleh Tuhan. Yang membawaku ingin membuat satu harapan di daftar harapanku. Aku ingin Dayat sembuh, agar dia selalu bisa bersamaku....

Jika hujan perlu berulang kali jatuh untuk membalas rindu,aku pun tidak jauh beda,tidak akan pernah tercipta rasa yang menderu untuk seseorang yang masih kelabu. Risa Mungkin,kita itu jamu,tidak pernah mengerti tentang rasa pahit tidak saling percaya hingga batas patah yang mengalah karena resah. Revan Mungkin,kita itu wahana,seindah nama kisah kasih tanpa pamrih namun selalu ribut tak pernah redam perihal arah menuju atau dituju. Tentang puisi tanpa diksi yang kamu bawa pergi pada selembar mimpi yang terucap saat langit kota menggelap dan jiwamu meredam hingga lentera padam.Saat itu,kita tahu mungkin akan tetap berlawanan arah tanpa tahu titik perpisahan atau pelampiasan. Kita hanya perlu mengingat tentang; "Ada hal yang tak bisa dibaca yakni garis takdir cinta." Don't copy my story!