Spin Off: Pressure (Segaf Naufashan Arkana) --- Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- "Ikut campur tidak, kalau gue bilang lo harus berhenti?" tanya Segaf. "Gue hanya membela diri, Kak!" Clarisa keras kepala. "Clarisa lawannya kakak kelas, dia nggak bakalan menang." Abdi menasihati.

DILARANG MENCOPY CERITA INI☡ Sebuah tragedi terjadi ketika sebuah truk melaju kencang menembus dinginnya malam yang tak berbintang. Melesit dengan kecepatan yang tak terbatas yang tak menghiraukan apa pun yang berada di jalanan. Jalanan yang begitu sepi karena tak akan ada seorang pun yang akan berani untuk berkeliaran dikota itu pada malam hari. Terlihat dari kejauhan seorang gadis berjalan untuk kembali pulang. Dengan melangkah di jalanan untuk sampai ketujuan. Malam itu begitu sepi dan menghembuskan angin yang begitu dingin. Perlahan ia mempercepat langkahnya karena ia semakin gelisah dengan keheningan malam. Brakk... Wanita itu terjatuh tepat di permukaan jalan. Rasa sakit yang menjalar ke tubuhnya tak dapat ia tahan. Sebuah truk besar tepat berada dihadapannya. Truk itu sepertinya sudah menabrak tiang listrik dan beberapa toko yang berada di jalanan. Dan wanita itu tersenggol oleh mobil itu. Untungnya ia masih bisa selamat dan sebuah bungkusan dibuka dari truk itu dan "TRAGEDI DYMOS" pun terjadi. Cerita ini dari pemikiran author sendiri. Bila ada kesamaan mungkin itu unsur ketidaksengajaan☠

Bagaimana rasanya ketika peyesalan selalu datang terlambat? Begitulah yang Zi rasakan, seorang gadis yang harus mendapat tekanan dari manapun. Baik itu dari keluarganya sendiri bahkan dari kisah cintanya sendiri. Update 1 kali 1 minggu💙 Kalau waktu lenggang bisa 2 atau lebih😉 Jadilah pembaca yang baik dan bijak.

Setelah membubarkan timnya, Xav punya waktu luang untuk mengurus dirinya... atau kembali ke layar komputernya dan menempuh karir sebagai programmer, seperti biasa. Sebagai seorang ayah, dia juga harus mengurus anaknya, Notch, agar tumbuh besar dan sehat. Namun, setiap ayah pasti menginginkan seorang pendamping untuk membimbing anaknya, bukan?