Veve, cewek gokil, ceria dan pantang menyerah ini sangat membenci matematika. Entah untuk beberapa alasan dia tetap membenci pelajaran berhitung tersebut. Usaha sekeras apapun tidak ada yang mampu masuk kedalam otaknya. Setya Budi, guru baru di sekolahan Veve memang terkenal dengan ketampanannya dan kepintarannya dalam Matematika. Dia pun lulus dari salah satu Universitas terkenal di Australia dalam usianya yang masih sangat muda. Banyak cewek-cewek yang menyukai nya. Tapi tidak dengan Veve? Mengapa?

Kehidupan seorang gadis yang berusaha mati matian hidup ditengah kejamnya kehidupan kota New York City,dengan memiliki segudang masa lalu kelam cinta yang membekas di hatinya. Anastasia Miller Seorang gadis tangguh, dengan tubuhnya yang langsing dan wajah cantiknya yang mampu membuat laki laki bertekuk lutut untuk mendapat kesempatan untuk singgah di hatinya. Matanya yang jernih, hidung yang mancung, alis tebal, bulu mata lentik, dan bibir ranumnya yang akan membuat para kaum adam berlomba lomba untuk mendapatkan kecupan darinya. Desmond Mendengar namanya saja sudah membuat wanita diseluruh dunia meremang. Dengan otak yang luar biasa cerdas, ia mampu menyelesaikan gelar S2 nya dengan waktu yang sangat cepat di Universitas Oxford. Yang membuat ia diangkat menjadi CEO diusianya yang relatif muda diperusahaan ternama didunia.Tidak hanya itu, wajahnya yang bak dewa Yunani tercetak jelas diwajahnya serta tubuh atletisnya yang dapat membuat kaum hawa rela memberikan cuma cuma tubuhnya untuk sekedar dipakai sebagai pemuas hasrat. ------------- "Apa yang kau bicarakan dengan temanmu itu?" Tanya Desmond dengan tatapan lembutnya walaupun perkataannya yang tersirat unsur memaksa. "Sudahlah bukan urusanmu, Des" Balas Anna dengan jengkel. "Really??...No, from now your business it's my business." Ucap Desmond dengan suara seksinya "Wh-a-aatt??..hmpppfff.." Tanpa ijin Anna, Desmond sudah melumat bibir ranum itu yang sudah ditahannya sejak lama, dengan penuh nafsu yang juga terdapat kelembutan didalamnya. "Jelaskan sekarang, An..." Kata Desmond dengan suara seraknya disela sela ciumannya "Aku mengatakan, kau hanya mendapat 15% dari hatiku, tidak lebih" jawab Anna dengan ekspresi malu dan kesalnya "I'll make that's 100%"balas Desmond dengan wajah yang sudah dipenuhi nafsu yang menjalar, yang dilanjuti dengan ciuman panas yang membuat Anna tanpa sadar mengikuti ritme ciuman panas itu.