Bapakchoi2
- Reads 8,840
- Votes 128
- Parts 6
Bagas hanya ingin satu hal: diperhatikan.
Sejak kecil, ia tumbuh dalam rumah yang dingin-di bawah bayang-bayang seorang pria besar, keras, dan diam, yang dipanggilnya "Bapak." Pria itu disegani seluruh desa, tapi bagi Bagas, ia hanyalah sosok yang terus menatapnya dengan mata batu.
Hari-harinya diisi dengan kebingungan. Antara takut dan kagum, antara benci dan harap, hingga pada satu sore yang biasa, pria itu menyuruhnya mencuci truk besar selama seminggu penuh-syarat untuk mendapatkan uang iuran sekolah.
Dari air sabun, percikan matahari sore, dan peluh di tubuh lelaki itu... tumbuh rasa yang bahkan Bagas tak bisa definisikan.
Rasa yang bukan milik seorang anak, tapi juga bukan milik seorang kekasih.
Di sanalah semuanya berubah.
Sementara itu, ada Pak Heru-pria lembut yang selama ini diam-diam mengisi ruang kosong di hati Bagas. Ia hadir seperti pagi yang tenang: penuh kehangatan, tulus, dan tak menuntut. Namun ketika kedekatan Bagas dan "Bapaknya" mulai tumbuh menjadi sesuatu yang lebih rumit, Pak Heru tahu: cinta sejati bukan soal memiliki. Tapi soal merelakan.
Dan pada akhirnya, yang tinggal hanyalah satu punggung besar yang dulu hanya ditatap dari jauh-yang kini bisa dipeluk.
Karena kadang, rumah yang kita rindukan... adalah tubuh yang dulu paling kita takuti.