mikesehyuna
- Reads 184
- Votes 98
- Parts 12
[Event Nusantralogy bersama Maple Media]
Tidak semua raja ingin dikenang. Aswawarman bukan salah satunya.
Ketika dua prasasti keramat menghilang dari altar istana Kutai, Maharaja Aswawarman panik-bukan karena kerajaannya terancam, melainkan karena namanya perlahan memudar dari batu dan ingatan. Ia tak takut perang, tapi takut dilupakan.
Ia mengutus putranya, Mulawarman-bukan karena percaya, melainkan karena berharap. Namun dalam pencarian itu, sang pangeran menemukan luka yang lebih dalam: ketimpangan, penderitaan, dan kebenaran yang disembunyikan di balik gemerlap mahkota. Ia memperbaiki negeri, dan tanpa sadar, prasasti yang hilang mulai menulis ulang sejarah-mengabadikan dirinya, bukan ayahnya.
Aswawarman murka. Ia memilih jalan perang, berharap menaklukkan sejarah dengan darah dan kekuasaan. Namun sejarah bukan milik mereka yang memerintah dengan tangan besi, melainkan mereka yang mengabdi dengan hati.
Kini, keduanya berdiri di persimpangan: antara ambisi seorang raja dan kebaikan seorang anak dan sejarah pun harus memilih.
"Dapatkah ambisi memenangkan tempat dalam sejarah, jika kebaikan telah lebih dulu tertulis?"
Mikesehyuna || 2025