widiyanisyiraz
Angka enam yang berupa tahun saat ini hanya sebuah angka yang merbumbu kaldu kehilangan serta kaldu ketidak pastian.
Agustus 2016
Dia kembali dengan kebahagian yang dibagi denganku tanpa ragu. Dia begitu istimewa bulan itu, memberikan rasa baru disetiap hari ku. Kita saling menyapa dalam pesan, saling memberi dalam doa, saling berbagi kisah dalam hari.
Tapi aku selalu berpikir kala itu, apakah dirinya setiap waktu mengingatku dengan mudah? Aku bekerja dan diapun sama, apakah dia bisa memberi perhatian disela itu?
Saat itu aku benar benar merasa kembali hidup yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dia luluh lantakkan hati yang terbuat dari kapas ini.
Mungkin dia mengingat satu kalimat "Perempuan tidak untuk dipatahkan rusuknya, melainkan diluruskan dengan kasih sayang".
Ketika kebahagian itu hadir kembali dengan waktu yang berjalan sekitar dua minggu. Aku kembali mencemaskan kekecewaan dalam penantian.
14 Agustus 2016
Dia bertambah umur yang ke 20. Malam sebelum tambah menua, dia berbagi banyak hal yang membuat hatiku benar benar sempurna. Aku jatuh Cinta lagi.
Iya, itu yang aku rasakan. Dan aku mengucapkan hal hal baik dimalam itu, berharap yang baik baik saat itu.
"Tuhan, jaga dia saat aku tak mampu menyebut namanya disetiap sujudku. Jadikan dia hamba yang Kau rindukan nantinya. Tuhan, kuatkan imannya. Tuhan ada banyak hal yang ingin aku sampaikan, aku titip dia, jagalah dia seperti Engkau menjaga aku dan keluargaku. Amiin"
16 Agustus 2016
Angin kembali berhembus dengan desah yang sama. Tapi aku menemukan hal yang berbeda. Aku menunggu dia hadir mengirim pesan, memberi salam dan ucapan selamat pagi seperti pagi pagi sebelumnya. Namun, sampai saat ini 7 Januari 2017 aku tak kunjung menemui dia kembali. Sepanjang jalan aku tetap menanti dibawah kata yakin pasti dia kembali. Entahlah hingga saat ini kenapa dia tak kunjung memberi salam atau kabar.
ig: @widiyanipus