Frestyaalice_'s Reading List
2 stories
Bening dan Banyu  by Mommiexyz
Mommiexyz
  • WpView
    Reads 5,551,351
  • WpVote
    Votes 377,419
  • WpPart
    Parts 31
Bening yang baru saja menjalin hubungan dengan pria yang sudah lama ia cintai, mendadak terpaksa menjalani pernikahan dengan seorang pria licik mantan hacker yang tidak ia kenal demi melunasi hutang ayahnya. *** Cempaka Bening Kinanti yang menaruh hati kepada atasannya, merasa begitu bahagia ketika pria yang diincar tersebut menyatakan cinta dan meminta gadis itu untuk jadi pacar, meski ia melakukannya secara mendadak, dalam perjalanan Bening pulang ke rumah usai bertugas di minimarket tempatnya bekerja. Sayangnya, impian untuk menjalani masa-masa indah dengan menjadi pacar sang gebetan hati, mendadak buyar, lantaran kehadiran orang-orang asing setiba Bening di rumah. Usai kekasihnya pamit, Bening harus mendapati fakta bahwa selama ini abahnya menanggung hutang, akibat perbuatan pamannya. Untuk itulah, terpaksa sang abah minta bantuan sahabat karibnya, dengan imbalan Bening akan dinikahi dengan putra sang sahabat. Bening menjadi amat panik dan histeris. Ingin berontak tapi tidak ingin mengambil resiko kehilangan Abahnya. Pernikahan antara dirinya dan Satria Banyu Biru pada akhirnya terlaksana. Hanya saja, Banyu yang mulanya memasang tampang tidak bersahabat, rupanya tetap menagih jatah malam pertama mereka, hal yang membuat Bening sedikit kesal ketika pagi berikutnya tiba. Ia tidak bisa mengabaikan permintaan suaminya dan hal tersebut rupanya malah menjadi bencana. Ketika sang kekasih, Samudera Bahari Khatulistiwa yang tidak tahu menahu datang, dan dengan percaya dirinya memperkenalkan diri di depan Banyu, sebagai pacar.
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,393,603
  • WpVote
    Votes 1,666,083
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.